Hard News

Finalis PPS Dibekali Character Building, Manner, dan Etiquette, Jadi Representasi Kota Solo

Jateng & DIY

30 Juli 2019 11:48 WIB

Finalis PPS 2019 saat mengikuti pembekalan di Fave Hotel Manahan Solo, Senin (29/7/2019).

SOLO, solotrust.com - Sebanyak 19 Finalis Putra - Putri Solo 2019 menerima pembekalan character building, manner dan etiquette di Fave Hotel Manahan Solo, Senin (29/7/2019).

Ketua Yayasan Putra-Putri Solo, Febri Hapsari Dipokusumo mengakatan, tema yang diusung dalam pembekalan ini adalah Jadilah Wanita Indonesia Sejati Yang Berjiwa dan Berkarakter Indonesia. Di mana Putra-Putri Solo dituntut memahami karakter pribadi masing – masing dan berbudi pekerti luhur.



Baca: Pendaftaran Peserta Pemilihan Putra Putri Solo 2019 Akan Dibuka 1-18 Juli

“Tujuan kami adalah supaya PPS ini memiliki karakter Indonesia, baik putri maupun putra dan menjadi figur yang patut dicontoh dari segi apapun, keramahan, wawasan, sopan santun, tata krama, hingga empan mapan berbusana, mereka akan menjadi cerminan orang Solo, bukan yang kebarat-baratan, kekorea-koreaan, kita ingin figur yang Indonesia. Di sini muatan lokal kita tekankan benar-benar,” kata Febri saat ditemui solotrustcom di sela acara.

Pada kesempatan itu, para finalis juga diberi pelatihan oleh para pemateri di bidangnya, sehingga mampu memiliki karakter, manner dan etika yang baik dalam situasi menempatkan diri maupun menjalin komunikasi sosial yang baik dengan setiap orang, mereka juga diberikan renungan motivasi karena finalis PPS berasal dari berbagai latarbelakang.

“Kami ingin mereka menampilkan diri yang lebih baik, stereotipe PPS kan tinggi di tengah masyarakat kalau salah sedikit kan langsung dilihat, mereka akan menjadi role model. Di lain sisi, mereka juga memiliki bermacam latar belakang dan tekanan, ada yang didukung ada yang tidak didukung, kami berharap permasalahan dan tekanan dari para finalis dapat dilebur dan mereka menjadi pribadi yang baik seutuhnya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu finalis Putri Solo, Shafira Shifa salsabilla (20), mengaku senang dengan pembekalan yang diberikan oleh yayasan PPS. Dengan mengikuti ajang PPS, dirinya mendapat banyak pembelajaran dan pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah ia rasakan. Apalagi yang ia dapat adalah fasilitas langsung dari pemerintah, akan tetapi ia mengemban tanggung jawab dan tugas besar untuk bisa menjadi Duta Kota Solo ke depannya.

Sehingga, kata dia, penting diberikan wawasan mengenai berbusana mengenakan kebaya dan batik untuk sesuai dengan situasi dan kondisinya, bahwa ternyata motif batik memiliki filosofi-filosofi tersendiri untuk peruntukannya.

Baca: Lestarikan Permainan Tradisional, Putra - Putri Solo Ajak Lare-Lare Dolanan Sore

"Ya kami memang harus dituntut paham mengenai banyak hal, salah satunya berpakaian batik, ternyata motifnya itu ada filosofi-filosofi yang terkandung di dalamnya, jadi saat memakai biar tidak salah tempat, seperti batik Slobog, itu dipakai untuk suasana duka atau upacara kematian,” bebernya. (adr)

(wd)