Hard News

Lestarikan Permainan Tradisional, Putra - Putri Solo Ajak Lare-Lare Dolanan Sore

Jateng & DIY

13 Mei 2019 08:00 WIB

Antusiasme anak-anak bermain permainan tradisional dalam event Laladore di Taman Cerdas, Jebres, Sabtu (11/5/2019) sore.

SOLO, solotrust.com - Paguyuban Putra - Putri Solo (PPS) menyelenggarakan event Laladore (lare-lare dolanan sore) di Taman Cerdas, Jebres, Solo, pada Sabtu (11/5/2019) sore.

Secara harafiah kata lare-lare berarti anak-anak. PPS angkatan tahun 2018 selaku panitia event tahunan paguyuban ini ingin mengajak mayoritas anak-anak usia sekolah dasar untuk bermain bersama memainkan berbagai macam permainan tradisional.



Ketua Panitia Sofyan Arfi menjelaskan, ada berbagai macam jenis permainan tradisional yang dimainkan, diantaranya gangsingan, dakon, lompat tali, egrang, bakiak dan lain-lain. Tujuannya adalah mengenalkan kepada anak-anak jenis-jenis permainan tradisional sebagai wujud Paguyuban PPS turut melestarikan tradisi dan budaya lokal.

"Kita tahu anak-anak zaman sekarang kan lebih condong ke permainan teknologi game di smartphone dan itu mengarahkan anak pada sifat individual, kurang berinteraksi sosial, maka dari itu kami usung tema permainan tradisional yang mengajarkan kekompakan, kelincahan, ketangkasan dan kerja sama anak, serta juga tentunya melestarikan permainan tradisional," ujar Sofyan saat ditemui solotrust.com di sela kegiatan

Dirinya menuturkan bila kegiatan yang diselenggarakan pada hari ini merupakan penutup dari rangkaian kegiatan Laladore yang digelar sejak 21 April 2019 lalu.

"Laladore pertama kali kami gelar pada 21 April 2019 di Car Free Day, 27 april 2019 di Taman Jaya Wijaya Mojosongo, 4 Mei 2019 Monumen 45 Banjarsari dan terkahir hari ini di Taman Cerdas Jebres," bebernya.

Dolanan sore dimulai pukul 15.30 WIB, sebanyak 50 anak-anak warga sekitar Taman Cerdas yang mengikuti kegiatan ini tampak begitu antusias, semangat dan ceria dalam mengikuti setiap permainan demi permainan tradisional itu.

"Mereka benar-benar antusias, mencoba semua permainan, ada yang pernah mereka mainkan tapi ada juga yang belum pernah," kata PPS 2018 itu.

Selain dolanan tradisional, PPS juga menggandeng Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta untuk menghadirkan mobil perpustakaan keliling.

"Jadi selain bermain anak juga membaca, sebagai bagian dari penguatan literasi," terang dia.

Adapun dalam kegitan itu turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Wahyu Kristina, Lurah Jebres Training Hartanto dan pembina PPS RAy. Febri H. Dipokusumo.

Saat hari mulai petang dan menjelang adzan maghrib berkumandang Laladore dihentikan dan acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama paguyuban PPS, pemerintahan, dan anak-anak warga sekitar Taman Cerdas yang turut dalam kegiatan Laladore tadi.

Gusti Febri begitu akrab disapa menyampaikan, buka puasa bersama kali ini penuh makna kebersamaan, dengan sajian hidangan tradisional mereka makan secara kembulan dengan menu nasi gudangan, dengan lauk tahu, tempe bacem dan potongan telur rebus. Nuansa keakraban antar individu pun kental terasa.

"Melalui buka puasa bersama ini kami juga mengajarkan arti kesederhanaan dan kebersamaan kepada anak-anak serta bagi para PPS juga agar semakin berbaur dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial, apalagi kan mereka duta wisata, harus mengenal potensi daerahnya," pungkas Gusti Febri. (adr)

(wd)