Hard News

Wali Kota Resmi Launching Lavataro, Parkir Semakin Mudah

Jateng & DIY

28 Juni 2019 12:18 WIB

Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo bersama Wakil Wali Kota Achmad Purnomo saat menyematkan rompi parkir khusus Lavataro kepada personel.

SOLO, solotrust.com – Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo resmi meluncurkan layanan parkir baru di Kota Solo yang diberi nama Lavataro (Layanan Valet Parkir Pasar Tradisional). Peluncuran secara seremonial dilaksanakan di Pelataran Parkir Pasar Singosaren Jumat (28/6/2019) pagi ini.

Baca juga:



Tarif Lavataro di Tiga Pasar Tradisional Menyesuaikan Zona Resmi

Dalam launching ini dilakukan simulasi bagaimana pengemudi roda empat maupun pengendara kendaraan roda dua dalam menggunakan jasa Lavataro, mulai saat tiba di meja portable pelayanan Lavataro kemudian pengguna jasa menyerahkan kunci kepada petugas dan mendapatkan tiket parkir, praktis pengunjung tidak perlu repot mencari tempat parkir dan tinggal masuk ke dalam pasar.

Pada awal peluncuran ini, Lavataro dioperasikan di tiga pasar tradisional, yakni Pasar Singosaren, Pasar Klewer dan Pasar Gede. Rudy menyampaikan, Lavataro merupakan inovasi penyempurnaan layanan parkir dan menjadi bukti kredibilitas petugas parkir di Kota Solo. Lavataro diyakini menjadi solusi perparkiran yang jitu di tengah upaya Pemkot membangun lokasi parkir yang representatif.

”Tujuan utamanya untuk mempermudah dan meningkatkan layanan kpada pengunjung pasar tradisional untuk memarkirkan kendaraannya. Selain itu, layanan ini juga membangun image dan menunjukkan kejujuran petugas parkir sudah terjamin, kalau tidak ada jaminan kejujuran petugas dan koordinator parkir, pasti masyarakat tidak akan berani menyerahklan kunci motor dan kunci mobil, karena kan rawan dibawa lari, yang utama pesan saya kepada petugas parkir adalah kejujuran dan kedisiplinan,” ujar Rudy kepada solotrustcom usai meluncurkan Lavataro yang menjadi agenda dalam kegiatan Mider Praja pagi ini.

Rudy juga menegaskan kepada petugas parkir untuk tidak melakukan perbuatan yang meresahkan pengguna jasa layanan parkir. Diharapkan layanan ini terus dikembangkan ke pasar-pasar tradisional lainnya di Kota Bengawan.

”Tidak boleh menaikkan tarif parkir, tidak boleh mengambil barang yang ada di mobil dan sepeda motor, dan tidak boleh diam saja kalau terjadi kesalahan, misal memarkirkan lecet dan sebagainya,” tandasnya.

Baca juga:

Terapkan Lavataro, Dishub Harapkan Kunjungan di Pasar Tradisional Meningkat

”Harapan saya nanti dikembangkan lagi ke pasar lainnya, seperti Pasar Harjodaksino, Pasar Jebres, Pasar Tanggul, dan lainnya khususnya yang parkirnya agak jauh dari pasar, perlu ada valet,” pungkas Rudy. (adr)

(wd)