SRAGEN, solotrust.com - Bank Indonesia (BI) terus mendorong akselerasi digitalisasi sektor ekonomi dan keuangan di area Soloraya melalui digitalisasi transaksi pemerintah daerah (Pemda).

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo, menerangkan BI mendukung digitalisasi transaksi pemerintah, dari sisi penerimaan dan pengeluaran agar berdampak meningkatnya potensi pendapatan asli daerah (PAD).

Adapun untuk percepatan digitalisasi transaksi pemerintah di area Soloraya, KPw BI Solo bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Kali ini, BI Solo bersama pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen melaksanakan pengukuhan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kab. Sragen pada 5 April 2021.

Pengukuhan dilaksanakan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati berdasarkan SK Bupati No: 800/106/003/2021 tanggal 19 Maret 2021.

"TP2DD merupakan wadah penguatan koordinasi dan harmonisasi kebijakan dalam rangka mempercepat dan memperluas kegiatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP)," paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ETP mencakup transaksi pemerintah (Government to Government/G2G), industri (Government to Business/G2B), dan masyarakat (Government to Citizen/G2C).

Adapun untuk Kabupaten Sragen sendiri, implementasi kebijakan ETP, antara lain:

1. Elektronifikasi 9 Pajak Daerah (PerBup No. 81 Tahun 2017);

2. e-Retribusi pasar tradisional: Pasar Bunder dan Pasar Sragen;

3. e-SPBU untuk semua kendaraan dinas OPD;

4. Sistem Keuangan Daerah (SisKeuDes) menggunakan transaksi non tunai;

5. Pembayaran Pajak Daerah.

Selain Kabupaten Sragen, TP2DD juga telah terbentuk di wilayah Soloraya lain, yakni Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, dan Wonogiri.

"Dengan terbentuknya TP2DD, upaya implementasi ETP di daerah yang telah berjalan baik dapat menjadi lebih baik ke depan dalam percepatan dan perluasan serta terkoordinir dengan baik," tuturnya.

TP2DD Sragen merupakan bagian dari peluncuran 110 TP2DD sebagai tanda pembukaan FEKDI 2021. FEKDI 2021 ini pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia dan berlangsung pada 5-8 April 2021 secara virtual.

"FEKDI untuk mendorong kesadaran, komitmen, dukungan, partisipasi, dan kolaborasi BI dan para pemangku kepentingan agar mempercepat akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia untuk mendukung pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19," katanya.

Kegiatan FEKDI mencakup diskusi, talkshow, showcase, dan leader's insight. Dengan melibatkan kementerian/lembaga, asosiasi, industri ekosistem ekonomi dan keuangan digital tingkat pusat dan daerah.

Seluruh rangkaian kegiatan FEKDI 2021 dapat diakses dan diikuti melalui website www.fekdi.co.id. (rum)

(end2021)