Hard News

Pasien Covid-19 Solo Didominasi Pelaku Perjalanan, Pemkot Tak Buka Rumah Karantina

Jateng & DIY

11 Juli 2020 14:31 WIB

Ilustrasi tes Covid-19 (Pixabay)

SOLO, solotrust.com - Bertambahnya dua pasien pasangan suami istri (Pasutri) terkonfirmasi positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Surabaya, menambah daftar panjang pasien yang memiliki catatan perjalan dari daerah zona merah. Pasalnya, sebelum pasutri tersebut, pasien ke-43 asal Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan dan pasien ke-41 asal Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan juga memiliki riwayat perjalanan dari luar kota, yakni Yogyakarta dan Semarang.

Terkait hal itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, sampai saat ini belum ada wacana pemerintah kota (Pemkot) kembali membuka rumah karantina untuk mengkarantina pelaku perjalanan dari zona merah, sebagaimana pernah dilakukan saat awal kejadian luar biasa (KLB) Kota Bengawan.



“Kenapa? Ya karena berdasarkan efektivitas pelaksanaan karantina mandiri, mereka lebih nyaman di rumah sendiri, tapi tetap harus diawasi pemangku wilayah masing-masing. Dalam hal ini pengurus RT/RW, sekaligus memastikan mereka benar-benar di rumah saja selama 14 hari pascamelakukan perjalanan, terutama dari zona merah,” jelasnya.

Di lain sisi, penambahan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) meningkat setiap harinya, Ning, panggilan akrabnya meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, ia mensinyalir tren kenaikan PDP merupakan bagian dari gelombang kedua pandemi.

“Saya berulang kali bilang, boleh beraktivitas kembali, tapi tetap jaga jarak, hindari kerumunan, pakai masker itu wajib, cuci tangan pakai hand sanitizer harus, dan kalau tidak ada keperluan mendesak tidak perlu keluar rumah,” tandasnya.

Sementara itu, jumlah kumulatif PDP mencapai 292 orang. Rinciannya, sembilan orang rawat inap, 245 sembuh, dan meninggal dunia 38 orang. Adapun terkait orang dalam pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 663 orang. Rinciannya sebanyak sembilan orang menjalani rawat jalan, dalam pemantauan sebanyak sembilan orang, dan selesai pemantauan sebanyak 654 orang. (awa)

(redaksi)