Hard News

Berbahaya! Dinkes Tidak Sarankan Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Manusia

Jateng & DIY

01 April 2020 19:23 WIB

Ilustrasi.

SUKOHARJO, solotrust.com – Maraknya bilik penyemprotan yang dibuat oleh sejumlah instansi baik negeri maupun swasta, membuat Dinas Kesehatan Sukoharjo angkat bicara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati menyebut jika penyemprotan itu tidak efektif membunuh virus. Sebaliknya, penyemprotan itu justru bisa merusak pakaian yang dikenakan. Bahkan, yang lebih berbahaya penyemprotan ini bisa melukai tubuh orang yang terkena cairan.

"Bahan cairan yang digunakan ini kebanyakan adalah cairan disinfektan bukan untuk manusia, tapi untuk benda - benda mati. Jadi sangat tidak disarankan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati.



Merujuk peringatan World Health Organization (WHO), Yunia menandaskan jika penyemprotan disinfektan ke seluruh tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur masuk ke dalam tubuh, apalagi jika itu dilakukan dalam sebuah bilik. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menyatakan penggunaan bilik penyemprotan disinfektan sangat tidak disarankan, karena akan membahayakan manusia. Yunia dengan tegas menyatakan, zat disinfektan itu bersifat karsinogen, yakni dapat memicu penyakit kanker.

"Jadi tidak ada disinfektan yang aman atau diperuntukkan untuk tubuh manusia. Bila zat cairan disinfektan itu terhirup manusia maka akan berbahaya. Bisa mengalami gatal, iritasi kulit dan pernapasan," tegasnya.

Pihaknya berharap dan mengimbau, agar saat ini tidak menggunakan lagi bilik penyemprotan dengan cairan desinfektan. Menurutnya, virus itu justru akan mati cukup dengan cuci tangan menggunakan sabun.

"Kami prihatin dengan maraknya pemasangan bilik disinfektan di sejumlah tempat, bahkan sampai ke beberapa desa di Sukoharjo. Oleh karena itu, kami berharap bilik tersebut tidak digunakan lagi dan diganti dengan cuci tangan menggunakan sabun saja,"ujarnya. (nas)

()