Hard News

Kunjungan FIFA di Manahan Diwarnai Sikap Arogan Satpam Proyek kepada Wartawan

Jateng & DIY

17 September 2019 15:59 WIB

Wartawan saat tertahan di depan gerbang Proyek Stadion Manahan Solo, Selasa (17/9/2019) siang.

SOLO, solotrust.com - Kunjungan FIFA (Federation Internationale of Football Association) bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat meninjau Stadion Manahan Solo diwarnai kericuhan antara wartawan dengan seorang satpam proyek PT. Adhi Karya, yang dipicu sikap tidak menyenangkan satpam tersebut kepada para wartawan.

Diketahui kunjungan FIFA dan PSSI hari ini terkait pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20. Merasa berita ini bernilai tinggi bagi persepakbolaan tanah air, puluhan wartawan baik dari media cetak, online dan elektronik nasional maupun lokal berkumpul sejak pukul 10.00 WIB di dekat gerbang proyek untuk menanti kedatangan rombongan.



Kehadiran wartawan di lokasi juga bukan tanpa alasan, yang mana sebelumnya telah beredar informasi ihwal kegiatan itu melalui broadcast message di grup WhatsApp wartawan. Wartawan senior dari Radio Republik Indonesia, Edwi Puryono menyayangkan hal ini.

"Kita juga diundang Askot PSSI Solo, jam 11.00 WIB media untuk datang dan bisa meliput kegiatan ini, sungguh sangat kami sayangkan kejadian ini, harusnya petugas keamanan tidak arogan kepada media dan bisa menyampaikan baik-baik jika tidak boleh meliput," kata Edwi.

"Kami kecewa dengan ini kenapa sekelas FIFA dan PSSI bisa seperti ini, padahal ada undangan melalui Askot PSSI Solo," imbuhnya

Saking antusiasnya mendapatkan pemberitaan ini, bahkan para wartawan yang telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB sempat bernapas lega ketika tahu kedatangan rombongan peninjau sekitar pukul 12.00 WIB lebih. Sesaat setelah mobil rombongan memasuki area dalam proyek stadion, justru rombongan para awak media yang hendak meliput dilarang oleh seorang petugas keamanan tersebut dengan cara yang arogan dan tidak sopan.

Merasa dibentak, wartawan tak terima adu mulut tak terelakkan antara rombongan wartawan dengan seorang petugas keamanan itu. Sang satpam berdalih melaksanakan perintah pimpinan PT. Adhi Karya.

"Ini atas perintah pimpinan," kata Satpam itu.

Hal ini membuat wartawan kecewa dan merasa aneh, sebab selama ini wartawan kerap meliput progress demi progress pembangunan stadion, baik bersama Pemkot maupun DPRD, bahkan wartawan juga didapuk menjadi peserta dalam pertandingan uji coba Stadion Manahan saat Hari Olahraga Nasional 9 September lalu. Sehingga saat dilarang masuk menjadi tanda tanya bagi wartawan.

"Kita tidak mempermasalahkan tidak boleh masuknya, tapi cara penyampaiannya kasar, dia membentak, wartawan raoleh mlebu," tutur Tono sambil memperagakan gaya satpam tersebut.

Sang security kemudian menutup gerbang "greeeeeeeeek," . Wartawan sempat menahan diri di depan gerbang dengan harapan diperbolehkan masuk.

"Seharusnya petugas pengamanan bisa mengatakan hal itu dengan lebih halus," ujar A. Huma

Rombongan para wartawan yang tak terima itu lantas meminta agar petugas keamanan tersebut untuk meminta maaf kepada para wartawan, sempat ada petugas dari proyek menengahi dengan baik-baik namun si satpam dengan stylenya menggunakan buff, kacamata dan helm proyek tersebut enggan meminta maaf malah melempar muka di hadapan wartawan

"Disuruh minta maaf juga tidak mau, kan kita juga sama-sama mencari makan. Jangan seperti itu," tandasnya.

Adapun dalam undangan dari Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisa Destria kepada Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta Joni Hari Sumantri menjelaskan perihal surat pemberitahuan inspeksi delegasi FIFA.

"Melalui surat ini kami sampaikan terima kasih atas dukungan yang Bapak berikan kepada PSSI, sehingga PSSI bisa melengkapi dokumen yang FIFA butuhkan terkait pengajuan menjadi tuan rumah Piala Dunia U 20 pada tahun 2021 tepat waktu. Lebih lanjut kami sampaikan. terkait pengajuan tuan rumah ini, Delegasi dari FIFA akan melakukan Inspeksi terkait kesiapan Indonesia pada tanggal 16 - 19 September 2019 mendatang. Sesuai dengan arahan FIFA, Stadion Manahan menjadi salah satu venue yang akan dikunjungi pada tanggal 17 September 2019 mendatang," terang Tisha dalam badan surat

Oleh karena itu disampaikan agar pengelola Stadion Manahan dapat mempersiapkan paparan singkat mengenai kondisi dari Stadion Manahan dengan detail paparan sebagai berikut: 

1. Situasi dari Stadion Manahan.

2. Pengenalan Officia/Area (Denah Ruangan Fungsional).

3. Area Field of Play,

4. Lampu lapangan (lux meter dan instalasi),

5. Sumber Daya dan kesiapan darurat,

6. Akses masuk pemain & official,

7. Fasilitas besena akses menuju tribun VVIP, VIP dan penonton biasa,

8. Akses medis dalam keadaan darurat keluar stadion,

9. Evacuation plan,

10. Fasilitas akses dan tribun disabilitas,

11. Akses parkir Tim/Ofisial, Perangkat Pertandingan, Undangan, VVIP, VIP, umum, dan

12. Penjelasan teknis lainnya yang menunjukan kesiapan Stadion Manahan. (adr)

(wd)