Serba serbi

Digelontor Rp 60 Miliar, Persis Solo akan Berkiblat Klub Liga Inggris

Olahraga

16 September 2019 13:50 WIB

Pemilik klub Persis Solo yang baru, Vijaya Fitriyasa (baju merah).

SOLO, solotrust.com – Pemilik baru klub Persis Solo, Vijaya Fitriyasa berambisi penuh membangun tim sepak bola Persis Solo setelah membeli 3.500 dari total 4.500 lembar saham PT Syahdana Property Nusantara (SPN). Tak main-main dana fantastis Rp 60 Miliar digelontorkan untuk tim berjuluk Laskar Sambernyawa agar menjadi super club.

Baca: Investor Baru, Persis Solo Siap Ngegas Liga 1



“Kita siapkan budget sebesar Rp 60 miliar, Persis Solo adalah pionir PSSI jadi harus kita kuatkan, nggak boleh roboh harus tetap berdiri, kalaupun perubahan basicnya tidak boleh berubah,” kata Vijay saat perkenalan di hadapan awak media, di Repha’s Café Hotel Alila, Kota Solo, Minggu (15/9/2019) malam.

Dana sebesar itu disiapkan guna menyetel pengelolaan tim ke arah yang lebih profesional untuk menembus target promosi ke kasta tertinggi liga Indonesia. Kata dia, Persis bakal dikelola bak liga papan atas Eropa. Vijay yang menggemari klub Arsenal bercerita saat mengamati industri sepak bola di Inggris. Lebih lagi, Persis memiliki fanatisme suporter yang tinggi seperti halnya liga Inggris.

“Fanatisme bisa dikelola dengan baik hingga merubah menjadi industri. Melalui Persis Solo kita ingin menerapkan sepak bola modern, dan mendorong klub lain melakukan upaya serupa. Kenapa kiblat kita liga Inggris karena menurut saya Liga Inggris yang terbaik di dunia dan saya rutin nonton klub idola saya Arsenal, saya beli tiket member season tiket terusan musiman, saya lihat fanatisme suporter dikelola dengan baik, hingga melahirkan industri yang luar biasa. Harapan saya kemajuan sepak bola Indonesia bisa seperti itu, saya sudah pelajari Persis Solo dan kita kan perbaiki ke depannya, kita juga sudah berkomunikasi dengan suporter, suporter adalah faktor keberhasilan sepak bola,” kata lulusan Institut Teknologi Bandung itu.

Metodologi Liga Inggris disiapkan baik dari pengelolaan manajemen, kualitas pelatih, pemain, dan supporter, hingga rencana mewujudkan akademi sepak bola yang menelurkan bibit-bibit pemain sepak bola dan industri yang andal.

“Bagi saya role model yang bagus ya Liga Inggris, bagaimana membangun eksosistem industri sepak bola, tidak berdiri sendiri, prinsip sepak bola modern, suporter, manajemen, klub, serta sponsor harus jadi satu kesatuan. Di Inggris, penontonnya 60 hingga 70 persen tiket smart card terusan satu musim, lalu bagaimana suporter dengan merchandise resmi menunjang klub, ini yang harus didiskusikan bersama,” bebernya.

Pengusaha Migas itu juga menginginkan suasana Stadion Manahan bak stadion – stadion liga Inggris yang menjadi pusat kegiatan warga, di mana tersedia museum sejarah Persis Solo untuk tour education stadion, mini theater, hingga tersedianya official store merchant. Di samping itu juga pembentukan akademi sepak bola yang mumpuni. Maka dari itu, Persis Solo harus kembali ke Solo.

“Di Indonesia ini belum banyak akademi sepak bola, saya mau bikin itu, klub punya akademi bola, sekarang ini kan banyaknya sekolah sepak bola, kita bikin akademi, sehingga bisa melahirkan pemain-pemain nasional di masa depan, ini yang saya harapkan di Persis Solo, yang selama ini masih kurang kita perbaiki kedepan,” tegasnya.

Untuk itu, Vijay bakal berkonsolidasi merealisasikan visi dan misi untuk Persis Solo dan persepakbolaan Indonesia kepada Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Surakarta dan stakeholder lain agar mendapat dukungan penuh, sehingga kembali mendigdayakan Laskar Sambernyawa. Termasuk kontrak dan kesejahteraan pemain yang rencananya dirubah sistem kontrak permusim menjadi tahunan, dengan nilai transfer yang lebih jelas.

Baca: Rudy: Stadion Manahan Untuk Persis Solo

“Saya berharap sesegera mungkin bisa bertemu langsung dengan pak Rudy dan menyampaikan visi misi bersama Persis Solo ke depan, kemarin saya sudah mencoba untuk bertemu tapi waktunya pas berbenturan dengan pak Rudy ke luar kota, tapi sebelumnya saya sudah telpon-telponan, banyak contoh kecil sederhana yang harus kita rubah, potensi yang ada bisa kita kembangkan, menjadikan Persis Solo super club di Indonesia,” ungkap Vijay. (adr)

(wd)