Hard News

KAI Akan Tindak Tegas Pelaku Pelemparan Kereta Api

Hukum dan Kriminal

10 September 2019 16:33 WIB

Sekelompok orang lempari kereta api yang tengah melintas.


SOLO, solotrust.com - Terkait peristiwa pelemparan kereta api yang lewat di perlintasan Purwosari, Solo pada 2 September 2019 lalu, PT. Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mengungkapkan bahwa 2 pelaku yang ternyata masih di bawah umur sudah tertangkap.



Baca: Kereta Api di Solo Dilempari Sekelompok Orang Tak Dikenal

Manager Humas PT. KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto menerangkan, untuk pelemparan kereta di Purwosari Solo sudah ada yang tertangkap, yaitu anak-anak dengan kemungkinan motifnya ikut-ikutan saja. Karena tidak masuk ranah hukum, maka orang tua kedua anak tersebut dipanggil pihak KAI untuk membuat surat pernyataan.

"Sudah tertangkap beberapa hari setelah kejadian pelemparan tanggal 2 September. Ada dua anak yang tertangkap kemudian orang tuanya kita panggil untuk membuat surat pernyataan. Tetapi yang lain belum ketemu tapi tetap akan kita tindak lanjuti," tuturnya saat dihubungi solotrust.com, Senin (9/9/2019).

Pihaknya mengemukakan, pelemparan kereta api pasti dilatarbelakangi motif antara lain pelaku pelemparan menduga terdapat supporter sepakbola di dalam kereta atau hanya karena iseng saja. Padahal bisa jadi orang terdekat, saudara maupun kerabat pelaku pelemparan justru yang terkena. Seperti yang pernah terjadi di Jakarta beberapa waktu silam.

Terkait supporter sepak bola, Eko menegaskan bahwa kereta api adalah angkutan massal untuk melayani masyarakat, namun ada beberapa hal yang tidak diakomodir yaitu para supporter sepakbola. Bila suatu rombongan supporter sepak bola mengenakan atribut klub sepak bola tertentu, seperti kaos atau slayer, maka tidak akan dilayani. Dengan demikian, tindakan pelemparan batu atau kerikil ke kereta api ditegaskan sebagai perbuatan yang salah.

"Kita melayani masyarakat tanpa pandang bulu. Tetapi tidak boleh ada yang menggunakan atribut supporter sepak bola, tidak akan kita layani. Pelaku pelemparan mungkin mengira di dalam kereta ada supporter sepak bola, kemudian melempari kereta api," tegasnya.

Pihaknya mengimbau kepada anak-anak, orang tua maupun siapapun untuk tidak berada di dekat jalur rel kereta api karena berbahaya. Termasuk tidak boleh selfie karena sangat berbahaya mengingat kereta api lajunya cepat sekali. Kepada orangtua yang sekiranya punya anak yang suka jahil, bila anak ketahuan dan tertangkap melakukan tindakan yang melanggar, maka orang tua akan diminta pertanggungjawaban.

"Orang tuanya yang bertanggung jawab. Nanti kalau sudah tertangkap akan kita bawa ke ranah hukum. Karena jalannya kereta api sudah sesuai prosedur dan peraturan perundang-undangan," ujar Eko. (Rum)

(wd)