Serba serbi

Haornas ke-36, Tiga Kesebelasan Jajal Stadion Manahan

Olahraga

09 September 2019 14:28 WIB

Pemkot vs PWI dalam pertandingan persahabatan Haornas ke-36 di Stadion Manahan Solo, Senin (9/9/2019)


SOLO, solotrust.com - Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-36 pada 9 September 2019 di Solo dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola segitiga di Stadion Manahan Solo, antara Pemkot Surakarta, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Polresta Surakarta.



Baca: HAORNAS, Pemkot Gelar Pertandingan Segitiga di Stadion Manahan

Pertandingan yang berlangsung cukup sengit itu turut dikuti langsung oleh Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Kapolresta Surakarta Andy Rifai, Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf. Ali Akhwan. Sorak-sorai penonton dan gemuruh suara drumband menambah semangat dan kemeriahan pertandingan bak liga nasional.

Sebelum pertandingan dimulai antara Pemkot vs PWI, dilaksanakan ceremonial dengan pembentangan bendera Merah Putih raksasa berukuran 50x30 meter dengan berat 180 kilogram, yang dibentangkan oleh puluhan personel kepolisian sebagai simbol nasionalisme.


Wali Kota FX Hadi Rudyatmo mengaku puas dengan transformasi Stadion Manahan Solo yang digadang-gadang sebagai Mini Gelora Bung Karno, selain fasilitas yang lengkap dan nyaman, pun kondisi rumput Zoysia Matrella milik Stadion Manahan Solo tidak ada kendala.

"Lebih enak sekarang, tadi kontur tanah lebih empuk, rumput juga rata tidak bergelombang, tidak mengganggu laju bola saat umpan pendek,” ungkap Wali Kota

“Ruang ganti pemain nyaman, kondisinya nyaman suhu udara dan sebagainya, shower, air hangat, scoreboard juga dinyalakan bisa live ke lapangan dan skor pertandingan. Pertandingan ini untuk memberikan kesempatan evaluasi penggunaan stadion, ini nanti kan masih ada masa perawatan 6 bulan kalau sudah diserahkan,” imbuhnya.

Adapun pertandingan segitiga ini merupakan rangkaian dari karnaval kebangsaan dalam memperingati Haornas ke-36 dengan rute start Stadion Sriwedari, Overpass Manahan hingga Finish di Stadion Manahan. Wali Kota, Forkopimda, Aparatur Sipil Negara, Organisasi Masyarakat hingga Komunitas Olahraga mengikuti kirab dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

 “Olahraga ini merupakan sarana untuk mempersatukan bangsa Indonesia,” ujar Wali Kota. (adr)

(wd)