Hard News

Warga NU Surakarta Gelar Salat Ghoib untuk Mbah Moen

Jateng & DIY

8 Agustus 2019 08:56 WIB

Ilustrasi.


SOLO, solotrust.com - Wafatnya ulama kharismatik sekaligus Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, Selasa (6/8/2019) membawa suasana duka bagi Nahdliyin Kota Solo, Jawa Tengah.



Sebagai ungkapan duka atas kepergian serta penghormatan kepada sang guru besar NU itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta menggelar Salat Ghoib dan doa bersama untuk Mbah Moen.

Baca: Ketua PCNU Solo Kenang Sosok Mbah Moen yang Nasionalis

Dijelaskan Ketua PCNU Kota Surakarta, H.M. Masyhuri, selain menindaklanjuti instruksi PBNU tentang Salat Ghoib dan doa bersama, PCNU Kota Surakarta juga menggelar Salat Anisil Qabri dan Mahasinul Janazah.

"Semoga ini dapat menjadi bakti kami, para santri untuk guru kami, Simbah Kiai Maimoen," ungkap Masyhuri, di Kantor PCNU Kota Surakarta, Jalan Honggowongso, Kemlayan, Kota Surakarta.

Mbah Moen lahir di Rembang pada 28 Oktober 1928, wafat di Makkah saat melaksanakan ibadah haji, Selasa (6/8/2019). Bagi warga Nahdliyin pada khususnya, semasa hidup Mbah Moen dikenal sebagai sosok ulama teladan yang sangat alim bahkan menjadi panutan bagi ribuan kiai di tanah air yang juga tekun dalam membimbing para santrinya. (Kc)

(wd)