Hard News

Ketua PCNU Solo Kenang Sosok Mbah Moen yang Nasionalis

Jateng & DIY

6 Agustus 2019 18:04 WIB

Kiai Haji Maimun Zubair.

SOLO, solotrust.com – Wafatnya ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Haji Maimun Zubair menyisakan duka mendalam bagi banyak orang di tanah air, khususnya warga NU. Sosok yang akrab disapa Mbah Moen itu dikenang sebagai panutan yang memiliki tekad kuat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca: KH. Maimoen Zubair Wafat di Mekkah



Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Solo (Ketua PCNU Solo) Mashuri mengenal sosok Mbah Moen sebagai seorang yang nasionalis. Ia pun berharap jenazah Mbah Moen dimakamkan di NKRI. Kendati putra almarhum, Gus Majid Kamil, telah menyampaikan bahwa hasil musyawarah keluarga memutuskan untuk dimakamkan di Makkah.

"Tutur kata beliau selalu menyejukkan, beliau selalu  berpesan bahwa NU harus selalu menjaga NKRI. jika beliau dimakamkan di tanah suci kami akan merasa kehilangan. Jika dimakamkan di sini kan bisa selalu ziarah," kata Mashuri, disampaikan kepada wartawan, Selasa (6/8/2019).

Mashuri berkisah, bahwa sosok Mbah Moen setiap kali di Solo menggemari masakan daging kambing meskipun usianya sudah mencapai 90 tahun. Dikatakan Mashuri, Mbah Moen sempat beberapa kali berkunjung ke Solo dalam kurun beberapa bulan terakhir ini.

“Beliau meski usia 90 tahun tapi masih suka dhahar masakan kambing, biasanya orang usia 50 tahunan suka takut konsumsi kambing. Beliau juga beberapa kali ada sekitar lima kali ke Solo pada masa Pemilu kemarin untuk memberikan pencerahan-pencerahan menjaga keutuhan NKRI, Mbah Moen sosok yang adem,” kata dia.

Warga NU Solo malam ini berencana menggelar salat ghoib untuk mendoakan Mbah Moen di kantor PCNU Solo. Mbah Moen lahir di Rembang pada 28 Oktober 1928 wafat di Makkah saat melaksanakan ibadah haji, Selasa (6/8/2019) pukul 08.17 WIB, seperti disampaikan Mahfud MD.

"Inna lillah wa innaa ilaihi raji'un. Kyai Maimoen Zubeir (Mbah Moen) wafat di tanah suci Makkah jam 8.17 WIB tadi," tulis Mahfud MD dalam akun twitternya. (adr)

(wd)