Hard News

Terjaring Razia Bolos Sekolah, Belasan Pelajar Juga Dites Narkoba

Sosial dan Politik

02 Agustus 2019 12:20 WIB

Belasan pelajar yang terjaring membolos dibina di Kantor Satpol PP, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (1/8/2019).


SOLO, solotrust.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surakarta melakukan tes urine narkotika kepada belasan pelajar yang terjaring pazia membolos sekolah. Para pelajar itu digelandang di Kantor Satpol PP, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (1/8/2019).



Baca: Batik Anti Narkoba Diluncurkan Pada Peringatan HANI 2019 di Solo

Seperti disampaikan Kepala Satpol PP Surakarta, Sutardjo kepada solotrustcom di sela memberikan pembinaan kepada pelajar membolos, di kantornya, Kamis (1/8/2019). Giat tersebut sebagai bentuk pencegahan peredaran dan penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan pelajar. Sebab pelajar yang tak disiplin dikhawatirkan rawan terpapar narkoba.

“Mereka ini kan tidak disiplin, dikhawatrikan terpapar hal negatif, kita sekaligus libatkan BNNK dalam operasi dua hari ini, kita ambil sampel urin, Kemarin kita dapat 21 siswa membolos, hari ini 19, harapan kita tidak ada yang positif narkoba,” ujar Sutardjo.

Sutardjo menekankan, kepada seluruh pelajar di Kota Solo supaya tidak melakukan perbuatan indisipliner dengan membolos sekolah apalagi mengkonsumsi barang haram.

“Kami baru dua kali menggelar operasi tahun ajaran baru ini, ke depan akan lebih kami giatkan,” tegasnya.

Tak berhenti pada operasi semata, Satpol PP bakal memberikan sesi khusus untuk sosialisasi dan pemberian motivasi kepada pelajar yang terdata pernah membolos, setelah mengikuti sesi itu, beberapa minggu kepepannya bakal di evaluasi bersama pihak sekolah terkait perkembangan siswa tersebut.

“Kita tidak berhenti pada operasi, nanti tindaklanjutnya kami mengundang sejumlah siswa yang pernah terjaring Razia, kita masukkan dalam satu tempat diberikan motivasi, setelah itu kita kembalikan ke sekolahan nanti selang berapa minggu kita cek, bagaimana perubahannya, kalau mengulangi kita panggil lagi bersama orang tua nya. Akan kita ajak ke griya PMI peduli, di sana kan ada orang gila, gelandangan, mereka saya tunjukkan kalau suka bolos sekolah malas belajar, nanti bisa jadi seperti ini,” bebernya.

Belasan siswa yang terjaring Razia itu dibina di kantor Satpol PP dengan melakukan pelatihan baris berbaris, hal itu dimaksudkan untuk menumbuhkan jiwa korsa sekaligus kedisiplinan siswa.

“Kita tidak menghukum, kita ajari PBB membentuk jiwa korsa dan kedisiplinan, hanya seperti ini tidak ada kekerasan terhadap fisik,” terang dia.

Pada kesempatan itu, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Surakrata Junaedi, menyampaikan, bila giat ini merupakan bentuk sinergitas BNN dengan Satpol PP dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkotika di kalangan pelajar.

“Tes narkoba ini kerjasama kami dengan Satpol PP, sudah menjadi komitmen, kita bisa dilibatkan dalam rangka pencegahan terhdap pelajar,” ujarnya.

Junaedi menuturkan, berdasarkan tes urin yang dilaksanakan selama dua hari ini tidak ditemukan pelajar yang terindikasi positif menggunakan narkoba.

“Dua hari melaksanakan tes ini, kemarin 21 orang semuanya negatife, begitupun hari ini ada 19 orang sedang kami cek,” jelasnya.

Baca: Polresta Surakarta Tangkap 13 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Junaedi turut mengingatkan kepada para orang tua dan masyarakat untuk turut mengawasi lingkungan di sekitarnya, sebab berdasarkan hasil penelitan Universitas Indonesia dengan BNN pusat disebutkan, dari 100 orang pelajar 2 orang diantaranya rentan terpapar narkoba.

“Meskipun di Solo ditemukan beberapa pelajar yang positif tahun lalu, angkanya kami harap menurun,” pungkasnya. (adr)

(wd)