Hard News

Gibran Kandidat Kuat Pilwalkot 2020, Rudy: Silakan Saja, Tapi Saya Tunggu Arahan DPP

Sosial dan Politik

27 Juli 2019 15:32 WIB

Ketua DPC PDIP Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo.

SOLO, solotrust.com – Setelah mencuat hasil survey Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta yang menyatakan nama putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas tinggi bersaing dengan Wakil Wali Kota Achmad Purnomo menjadi kandidat kuat dalam Pemilihan Wali Kota Surakarta 2020-2025, muncul berbagai spekulasi apakah Gibran yang berlatarbelakang pengusaha itu akan terjun dalam bursa Pemilihan Wali Kota Surakarta dan kendaraan politik mana yang akan jadi tunggangan.

Tak hanya elektabilitas, dalam Indikator Popularitas justru nama Gibran mampu unggul tipis atas Purnomo. Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC ) PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo menyatakan sikap terbuka jika Gibran masuk ke dalam bursa Pilwalkot 2020 dan menjadikan PDIP kendaraan politiknya.



Baca: Gibran Rakabuming Posisi Kedua Dalam Bursa Pencalonan Calon Walikota Surakarta 2020

“Kalau lembaga survey mau survey siapapun boleh, Gibran, Kaesang mau disurvey boleh, kan untuk melihat nilai tawarnya, dan hasilnya Gibran dari elektabilitas dan popularitas bagus, kalau Kaesang popularitasnya juga cukup bagus, kalau diyakini oleh masyarakat ya silakan saja.” kata Rudy kepada solotrustcom saat dijumpai di Balai Kota Surakarta, Jumat (26/7/2019)

Akan tetapi, untuk masuk ke dalam partai dan proses pencalonan walikota, menurut Rudy ihwal pencalonan harus sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada di dalam tubuh PDIP.

“Semua pencalonan kepala daerah di partai ada mekanisme partai yang harus diikuti,” jelas Rudy

Lantas, sebagai pimpinan cabang yang taat dan patuh pada aturan partai yang berlaku, Rudy mengaku masih menunggu arahan dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) PDIP.

“Kalau belum ada aturan DPP saya taat dan patuh, kalau belum ada instruksi saya tidak bergerak,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta itu.

Sebelumnya, Gibran Rakabumi Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, menjadi kandidat kuat bakal calon Pemimpin Kota Surakarta priode 2020-2025 menurut hasil survey terhadap masyarakat Kota Solo, Owner Markobar itu berada satu tingkat di bawah Wakil Wali Kota Surakarta aktif saat ini, Achmad Purnomo yang memuncaki elektabilitas.

“Dari sisi elektabilitasnya Purnomo sebesar 38 persen dan Gibran 13 persen dari 766 responden di 96 titik lokasi survey, masing-masing titik 8 responden” ujar Ketua Tim Penelitian Laboraturium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, Suwardi kepada solotrustcom, di Kampus setempat, Kadipiro, Banjarsari, Kamis (25/7/2019).

Sedangkan pada posisi ketiga ditempati oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta, Teguh Prakosa dengan elektabilitas sebesar 11 persen. Kendati dari sisi elektabilitas Achmad Purnomo menduduki posisi teratas, namun dari segi popularitas, Gibran mampu unggul 2 pemilih dari Purnomo, keduanya di persentase angka 90 persen dari sisi pemilih Gibran sebanyak 691 sedangkan Purnomo 689.

Kemudian, disusul Putra Bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, pengusaha Sang Pisang, dengan popularitas 86 persen atau 655 pemilih dari 766 Responden. Akan tetapi, untuk elektabilitas Kaesang hanya sebesar 1 persen.

 “Gibran, Purnomo dan Teguh memiliki kesesuaian perspektif kepemimpinan terbanyak. Dilihat dari latar belakang profesi kepemimpinan, warga Solo menginginkan pemimpin berlatar belakang pengusaha dan ASN/Birokrat. Tapi tetap dari sejumlah tokoh tersebut, masyarakat merasa tokoh yang paling mampu dan baik memimpin Kota Solo adalah Achmad Purnomo, 83 persen memilih dia dari sisi aseptabilitas kepemimpinan,” jelas Suwardi.

Adapun data tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan Laboraturium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta selama 1 bulan untuk mengidentifikasi tokoh-tokoh di Kota Surakarta yang ideal mempimpin Kota Solo periode 2020-2025 mendatang.

“Tokoh-tokoh ini dilihat berdasarkan perspektif kepemimpinan meliputi latar belakang profesi, generasi, personal attitude, gender, ideologi, dan intelectual capacity. Sekaligus perspektif political personal meliputi popularitas, aseptabilitas, dan elektabilitas,” bebernya.

Selain keempat nama tersebut di atas, ada 6 nama lain yang menjadi instrumen Kepemimpinan Kota Surakarta 2020-2025 diantaranya mantan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Ravik Karsidi (elektabilitas 4 %), Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Surakarta Gareng Sri Haryanto (3%), Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qurani Solo K.H Abdul Karim Ahmad (5%), pengusaha travel haji dan umrah Her Suprabu (2%), akuntan publik Rachmad Wahyudi (0%), dan owner Omah Sinten Heritage Hotel Resto, Slamet Raharjo (1%).

Baca: Berwisata ke Daerah Rawan Bencana Siapa Takut? Siapkan Hal Penting Ini

“Nama-nama tersebut muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh responden dari berbagai kalangan mulai dari akademisi, pengusaha, birokrat, aparat keamanan, politisi, aktivis, dan tokoh perempuan,” ungkap Suwardi. (adr)

(wd)