Hard News

Indonesia Raih Anugerah Utama Kedua dalam Festival Tugu Budaya 2019 di Kota Kinabalu

Hard News

17 Juli 2019 05:50 WIB

Indonesia yang diwakili oleh Komunitas Tari FISIP Universitas Indonesia atau KTF UI "Radha Sarisha" meraih Anugerah Utama Kedua pada International Youth Folk Dance Festival 2019 di Sabah, Kota Kinabalu. (Dok. Kementerian Luar Negeri RI).

Solotrust.com - Indonesia yang diwakili oleh Komunitas Tari FISIP Universitas Indonesia atau KTF UI "Radha Sarisha" berhasil meraih Anugerah Utama Kedua pada ajang festival seni Tugu Budaya Etnik Sabah ke-10 (International Youth Folk Dance Festival 2019), yang digelar di Pusat Kebudayaan Sabah, Kota Kinabalu, dari 10-13 Juli 2019. Hal ini dikabarkan Kementerian Luar Negeri RI via lamannya (14/7/2019).

Baca juga: Wihh... Menteri Susi Panjat Kapal Berbobot 750 GT Hasil Tangkapannya



Tugu Budaya Etnik Sabah (TBES) merupakan ajang festival folklore tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebudayaan Negeri Sabah (LKNS). TBES yang ke-10 ini diikuti oleh 20 kelompok seni tari Sekolah Rendah, Sekolah Menengah dari Sabah, Sarawak dan Semenanjung Malaysia serta 4 kelompok seni tari kategori umum.

Selain itu, festival ini juga diikuti oleh 6 peserta luar negeri yaitu dari Indonesia, India, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Uzbekistan.

Pada ajang kompetisi tari kreasi tradisional, KTF UI "Radha Sarisha" yang datang dengan 22 orang anggota mempersembahkan tarian bertajuk "Taruni Gana Puspita", sebuah tari kreasi tradisional dari DI. Yogyakarta.

Sementara untuk pocket show ditampilkan Tari kreasi dari Tanah Minang Sumatera Barat yang berjudul Sirah dan Coga serta Tari kreasi Melayu berjudul Dzahab Najwan. Sedangkan pada acara penutupan, KTF UI menampilkan tari kreasi Jaipong dari Jawa Barat yang diberi nama Hanareswara.

Selain berhasil meraih Anugerah Utama Kedua, KTF UI Radha Sarisha juga berhasil menyabet penghargaan "Best Costum". Sebagai Pemenang kedua, KTF UI Radha Sarisha mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pelancongan, Kebudayaan dan Alam Sekitar (PKAS) Negeri Sabah dan uang tunia sebesar RM. 11.000.

Sementara anugerah utama untuk kategori umum ini yaitu Anugerah Ketua Menteri Sabah yang biasa dikenal dengan "Diamond of Tugu Budaya" dimenangkan oleh sanggar tari "Tagaps Dance Theater", Kota Kinabalu.  Pemenang utama berhak mendapatkan hadiah uang tunai senilai RM. 16.000.

Ditemui usai penutupan acara festival, Dewinta Anggesti, penari sekaligus ketua rombongan KTF UI Radha Sarisha menyatakan kegembiraannya dapat berpartisipasi pada Festival Seni tari terbesar di Sabah ini dan berhasil meraih juara kedua.

Melalui partisipasi pada TBES ini,  Dewinta berharap kiranya dapat  berkontribusi positif terhadap promosi seni dan budaya Indonesia di Sabah.

Sementara itu, pada kesempatan terpisah Konjen RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani yang hadir langsung pada acara "Malam Penganugerahan" menyampaikan apresiasi dan  penghargaan kepada KTF UI Radha Sarisaha yang telah berhasil meraih trofi juara kedua.

Lebih lanjut Konjen RI menyampaikan terima kasih kepada KTF UI Radha Sarisaha yang telah berpartisipasi dan berkontribusi baik sebagai "duta budaya" Indonesia.

Baca juga: Pemerintah RRT Studi Banding ke Gatak Sukoharjo

"Partisipasi Indonesia pada festival budaya tahunan ini diharapkan menjadi media yang baik untuk memperkenalkan kekayaan dan keragaman budaya serta citra positif Indonesia kepada khalayak ramai di Sabah," kata Konjen Krishna. (Lin)

(wd)