Hard News

Sutopo Purwo Nugroho Menjalani Pengobatan Kanker ke Guangzhou, Cina

Hard News

16 Juni 2019 06:02 WIB

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

JAKARTA - Kanker paru-paru yang diderita Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebar ke tulang dan organ tubuh lainnya. Ia pun memilih melanjutkan pengobatannya ke Guangzhou, Cina. Ia berangkat pada Sabtu (15/6/2019).

Baca juga:



Rayakan Ulang Tahun, Suga BTS Bantu Anak-anak Penderita Kanker

Melalui akun Instagramnya, pria yang dikenal sebagai pejuang kanker itu memohon doa untuk kesembuhannya.

"Hari ini saya ke Guangzho untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh lali. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," tulis Sutopo pada Sabtu.

Dari video yang diunggahnya, tampak ia sedang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Terminal ini melayani penerbangan internasional. "Saya mohon doa restu kepada kepada semua netizen dan lainnya," kata dia.

Sutopo divonis menderita kanker paru-paru stadium 4B pada awal 2018. Awalnya ia merasakan sakit di bagian pinggang dan mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh pada akhir 2017. Ia lalu menjalani berbagai pemeriksaan, mulai dari sinar X, cek darah, hingga CT-Scan di Rumah Sakit Mitra Keluarga.

Setelah divonis, ia menjalani berbagai pengobatan, mulai dari terapi Trans Arterial Chemo Infusion (TACI), radiasi, dan kemoterapi lewat infus. Ia juga mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi sakit di bagian tubuhnya, ditambah dengan yoga. Sebagian besar pengobatan ia jalani di RSPAD Gatot Subroto.

Seperti penderita kanker lainnya, meski tampak penuh semangat, sesungguhnya Sutopo Purwo juga mengalami kekalutan. Apalagi, pada pasien kanker stadium 4 biasanya dokter sudah memperkirakan sisa usianya. Ditambah lagi, cairan bercampur darah sebagai efek dari penyakitnya, pernah memenuhi paru-parunya.

“Paru-paru saya pernah terisi cairan campur darah. Hampir setiap minggu diambil cairan tersebut sebanyak 1- 1,5 liter. Hampir 2 bulan seperti itu. Akhirnya dipasang pig tail agar bisa disedot/dipungsi di rumah,” kata dia dalam sebuah unggahan di Instagram.

Kanker paru-paru cenderung cepat menyebar. Itu sebabnya Sutopo Purwo rajin melakukan pemeriksaan CT-Scan, MRI, bone scan, hingga PET Scan. Akhir Mei lalu, ia menyampaikan bahwa hasil PET Scannya kurang menggembirakan. Kanker parunya menyebar ke tulang dan berbagai organ tubuh lainnya. Metastase itu membuat ia merasa kesakitan luar biasa.

“Nyeri terus menerus dan di banyak sendi. Diberi morfin tidak mempan menahan sakit,” kata dia dalam sebuah unggahan di Instagram beberapa waktu lalu.

Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak diderita pria di Indonesia. Data Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC) menunjukkan kanker paru merupakan kanker pembunuh nomor satu dengan total 14 persen dari kematian karena kanker. #teras.id

(wd)