Hard News

Pendapatan Tidak Pasti, Tarmi Tetap Nglapak Mainan Komplek Keraton

Jateng & DIY

13 Juni 2019 18:28 WIB

Tarmi (50), salah satu pedagang mainan di komplek Keraton Kasunanan Surakarta.

SOLO, solotrust.com - Tarmi (50), salah satu pedagang di antara sederet lapak mainan tradisional di Kompleks Keraton Surakarta, tepatnya di kawasan Notodilagan, Baluwarti tampak lesu di bawah teriknya sinar matahari ketika dijumpai solotrust.com Kamis (13/6/2019) siang.

Baca juga: Lestarikan Permainan Tradisional, Putra - Putri Solo Ajak Lare-Lare Dolanan Sore



Perempuan paruh baya itu mengaku sudah lebih dari sepuluh tahun menggelar lapak dagangannya yang berupa mainan tradisional seperti gasing, seruling bambu serta boneka hingga pernak - pernik dari akar wangi yang ia beli langsung dari perajin di daerah asalnya Gunungkidul, Darah Istimewa Yogyakarta (DIY) tiap kali ia pulang, sembari menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarganya tiap seminggu sekali.

"Nglapak di sini sudah lebih dari sepuluh tahun. Barangnya saya beli langsung dari perajin di daerah saya Gunungkidul. Kalau dagangan cepat laku biasanya saya pulang seminggu sekali untuk kulakan lagi, sekalian kumpul bersama keluarga. Tapi kalau stocknya masih menumpuk ya tidak tentu, " ungkapnya.

Ketika disinggung tentang penghasilan, ibu tiga anak itu mengatakan bahwa hasil yang ia peroleh dalam setiap harinya tidaklah pasti. Meskipun harga dari barang yang dijualnya bervariasi dan terbilang terjangkau mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp.50 ribu, pengunjung atau pembeli hanya ramai di momen-momen tertentu saja.

"Jualan seperti ini hasilnya tidak pasti mas, ya meskipun harganya murah tapi tidak setiap hari ada pengunjung apalagi pembeli. Seperti hari ini tadi, dari pagi saya buka pun belum ada yang laku. Tapi kadang - kadang ya lumayan, seperti waktu - waktu lebaran atau pas ada pelancong,  saya sehari pernah dapat Rp 300 ribu. Ya memang harus sabar, disyukuri saja rejeki udah ada yang ngatur," pungkasnya.

(wd)