Hard News

Namin, Penjahit Disabilitas Asal Depok Senang Bisa Ikut MRAD

Jateng & DIY

10 Juni 2019 12:25 WIB

Namin (43), saat masuk ke dalam bus disabilitas untuk berangkat ke Jakarta dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof dr Soeharso Surakarta pada Minggu (9/6/2019) pagi.

SOLO, solotrust.com - Namin (43), warga asal Depok yang memanfaatkan program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) mengungkapkan bahwa dirinya sangat terbantu dengan mudik gratis bus akses disabilitas ini. Ia berangkat mudik dari Jakarta tanggal 1 Juni 2019 dan tiba di Solo tanggal 2 Juni 2019 menggunakan MRAD hingga sampai depan rumah tujuan.

Baca juga: Ribuan Orang Mudik Gratis Kembali ke Jakarta Hari ini



MRAD sudah ia rasakan dalam dua tahun terakhir untuk berkunjung ke tempat mertua di Solo. Dengan MRAD ia mengaku lebih efisien dari segi biaya karena gratis. Selain itu, bus akses disabilitas didesain khusus untuk memberikan kenyamanan, kemandirian, keselamatan, keamanan, dan kesenangan untuk penyandang disabilitas. Bus tersebut memiliki fasilitas hidrolik khusus untuk pengguna kursi roda masuk ke dalam bus dan space khusus pengguna kursi roda di dalamnya.

Namin menderita penyakit polio sejak usia tiga tahun dan memaksa ia duduk di kursi roda untuk aktivitas kesehariannya, keterbatasannya tidak membuat Namin pasrah dengan keadaan begitu saja, ia terus berusaha. Pria yang bersekolah hingga bangku SMP itu kini menekuni profesi sebagai penjahit dari pelatihan yang telah ia terima. Ia pun mandiri dalam kehidupannya dan mampu menafkahi keluarganya.

"Sudah dua kali sama tahun kemarin. Alhamdulillah gratis, seneng banget dengan program ini sangat membantu sekali diantar sampai depan rumah, sekarang yang dari luar Jawa juga sudah bisa ikut,” kata Namin kepada solotrustcom, saat pelapasan arus balik ke Jakarta dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof dr Soeharso Surakarta pada Minggu (9/6/2019) pagi.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 35 peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) diberangkatkan ke Jakarta dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof dr Soeharso Surakarta pada Minggu (9/6/2019) pagi.

Para penyandang disabilitas itu diantar menggunakan dua unit bus akses disabilitas dan satu unit mobil elf. Bus disabilitas yang digunakan merupakan bus milik Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat yang kini dioperasikan Damri.

Inisiator MRAD Ilma Sovri Yanti mengatakan, MRAD merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak terhadap para penyandang disabilitas baik kursi roda maupun kebutuhan khusus lainnya serta ramah anak untuk berlebaran di kampung halamannya pada musim mudik.

"Dari Solo total ada 35 disabilitas, rinciannya 19 disabilitas kursi roda dan daksa menggunakan bus akses, 16 anak-anak di mobil elf termasuk pendamping, kalau total secara nasional ada 195 peserta meliputi disabilitas beragam, anak-anak dan pendamping. Pendaftar sebenarnya ada 200 tapi yang 5 ada halangan karena faktor kesehatan yang menurun dan lainnya," ujar Ilma kepada solotrustcom di sela kegiatan. (adr)

(wd)