YOGYAKARTA, solotrust.com – Menteri Hukum dan HAM (Menkumkham) Yasonna Laoly ingin pengamanan Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) lebih diperketat. Terlebih saat ini sudah diterapkan bebas visa sembilan negara.

“Untuk pengamanan, kan tentu kerja sama dengan Angkasa Pura dan polisi, security-nya. Kami juga sedang berupaya membangun sistem pengamaman yang baik karena kita kan bebas visa sembilan negara ini,” tuturnya di sela peninjauan perkembangan pembangunan NYIA di Kulon Progo, Rabu (24/4/2019).

Dalam kunjungannya itu, Yasonna yang datang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi konter dan kantor layanan keimigrasian yang sudah disiapkan di bandara.

Menurutnya, NYIA dilengkapi dengan 8 konter keimigrasian saat beroperasi perdana dalam waktu dekat ini. Sedangkan ke depan akan dilengkapi dengan 16 koner di lantai atas baik di gerbang keberangkatan maupun kedatangan.

Ia menekankan bahwa layanan keimigrasian harus dibuat sebaik mungkin, karena jadi kesan pertama dan terakhir bagi turis asing yang datang maupun berangkat melalui bandara ini. Di sisi lain, ia juga menyoroti soal pengamanan bandara yang digadang-gadang menjadi akses masuk bagi para turis mancanegara ini.

Pihaknya mengaku tengah mengembangkan sistem untuk mendeteksi orang-orang yang terindikasi terlibat jaringan narkoba maupun teroris.

Baca juga: Selundupkan Sabu dalam Paket dari India, Begini Akibatnya!

“Kita sedang mencari suatu software yang baik yang betul-betul nanti bisa mendeteksi income passenger bisa terdeteksi dengan baik apakah dia teroris apakah dia bandar narkoba yang punya record, itu kita harus punya, itu dalam segi software-nya,"jelasnya.

Bandara ini merupakan cerminan program pemerintah pusat untuk menciptakan destinasi empat Bali baru yakni Toba, Yogyakarta, Labuan Bajo, dan Mandalika. (adam)

(way)