Serba serbi

JYPE dan Sony Music Kenalkan Nizi Project, Akan Debutkan Girlgroup Jepang pada November 2020

Musik & Film

8 Februari 2019 13:41 WIB

Park Jin Young (kanan) dari JYP Entertainment dan Muramatsu Shunsuka dari Sony Music dalam konferensi pers terkait "Nizi Project" (Dok. Ilgan Sports/isplus.joins.com).

Solotrust.com - Pada Macquarie Emerging Industries Summit 2018 lalu, founder JYP Entertainment yakni Park Jin Young memberikan pemaparan terkait visi untuk mengglobalisasikan K-POP dengan frasa kunci "globalization by localization" atau globalisasi dengan lokalisasi.

"Tahap pertama untuk globalisasi K-POP adalah mengekspor konten dari Korea Selatan, yang diikuti dengan tahap kedua, yakni menemukan talenta-talenta dari negara lain dan mencampurnya dengan artis Korea Selatan," kata Park dalam pemaparannya kala itu, sebagaimana dilansir dari Yonhap.



"Tahap selanjutnya adalah secara langsung mendidik talenta-talenta dan memproduksi musik di luar Korea Selatan," lanjutnya.

Dalam realisasinya, JYP mengatakan salah satunya akan membentuk sebuah girlband layaknya TWICE namun terdiri dari anggota asal Jepang. TWICE sendiri adalah grup yang anggotanya berasal dari 3 negara yakni Korsel, Jepang dan Taiwan.

Sebelum ke Jepang, JYP sudah terlebih dahulu melakukannya di Cina dengan mendebutkan boyband Cina bernama Boy Story tahun lalu.

Grup tersebut terdiri dari 6 anggota di awal usia belasan yang dibentuk melalui kerjasama dengan sebuah cabang dari Tencent Entertainment. Boy Story dengan lagunya "Enough" berhasil memuncaki chart musik di negara tersebut dan juga diakui sebagai grup musik paling menjanjikan untuk tahun 2019 dalam acara penghargaan di Cina yang dihelat beberapa waktu lalu.

Pada 7 Februari 2019, sebagaimana dikabarkan Soompi dari Ilgan Sports, digelar sebuah konferensi pers yang dihadiri founder JYP Entertainment Park Jin Young (JYP) dan CEO Jung Wook dengan CEO Sony Music Muramatsu Shunsuka. Mereka mengungkap rencana terkait kerjasama proyek girlgroup dari dua label tersebut yang bernama Nizi Project (Rainbow Project).

"Untuk satu bulan yang dimulai dari pertengahan Juli tahun ini, saya akan secara personal melakukan audisi di 8 region di Jepang dan 2 di Amerika Serikat. Kontestan akan dipilih dari Sapporo, Sendai, Tokyo, Nagoya, Osaka, Hiroshima, Fukuoka, Okinawa, Los Angeles, dan Hawaii," kata JYP.

Setelah kontestan dipilih, mereka akan dibawa ke Tokyo, dimana 20 orang akan dipilih untuk persiapan debut. Proses ini akan ditayangkan melalui sebuah program realita pada bulan Oktober.

Selanjutnya, 20 finalis akan dilatih selama 6 bulan di pusat pelatihan JYP di Korsel. Grup yang sudah final akan debut pada November 2020. Pada April 2020, akan ada siaran lain yang memperlihatkan proses pelatihan sampai pada debut.

Pendaftaran peserta akan dimulai pada Mei tahun ini, mencari wanita usia 15-22 tahun yang fasih berbahasa Jepang terlepas dari kewarganegaraannya.

Dalam pemaparannya, Park Jin Young juga menjelaskan tentang perbedaan antara sistem pelatihan yang berbeda antara Jepang dan Korsel dan akan mengkombiansikannya untuk girlgroup baru ini.

"Dalam budaya idol di Jepang, proses pelatihan dibagi dengan fans, yang mendukung idolanya dalam proses bertumbuh mereka, dan mereka tidak takut untuk menunjukan ketidaksempurnaannya. Sedangkan di Korsel, idol K-Pop melakukan persiapan untuk waktu yang lama dan hanya akan debut saat mereka mencapai level kesiapan tertentu," kata JYP.

Founder sekaligus penyanyi dan pencipta lagu tersebut juga mengatakan, "Tujuan dari ini adalah menciptakan sebuah grup yang tidak hanya melakukan promosi di Jepang namun juga secara global. Mengkombinasikan kekuatan dari dua perusahaan, saya yakin kami bisa mencapai hasil yang sangat bagus." (Lin)

(wd)