SOLO, solotrust.com – Bulan Rabiul Awal dalam kalender Islam (Hijriah) selalu identik dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di bulan ini lah, nabi akhir zaman itu lahir ke dunia yakni pada 12 Rabiul Awal.

Dilansir dari laman NU Online, meski bulan ini tidak masuk ke dalam empat bulan yang dimuliakan, namun Rabiul Awal ini menjadi mulia dan istimewa karena nabi mulia dilahirkan di bulan ini.

"Walaupun Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang tidak masuk empat bulan yang dimuliakan, namun bulan ini menjadi mulia dan istimewa karena nabi mulia dilahirkan di bulan ini. Maka otomatis menjadi mulia," papar Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Pringsewu KH Munawir di depan jemaah Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di aula kantor NU Kabupaten Pringsewu, Minggu (18/11/2018).

Menurutnya, jika Nabi Muhammad tak lahir ke dunia, maka manusia tidak akan mengenal Islam dan Allah. Inilah urgensinya hari lahir Nabi Muhammad SAW yang merupakan guru umat Islam.

Maka disebutkan bahwa penting bagi umat Islam untuk memperingati hari lahir sang Rasul sebagai bentuk cinta dan mendekatkan diri kepada Allah.

“Siapa yang ingin dekat dengan Allah maka harus mendekatkan diri dengan guru-gurunya. Barang siapa yang tidak mencintai gurunya maka tidak akan mendekatnya kepada Allah SWT,” katanya menjelaskan salah satu prinsip  yang ada dalam ilmu tasawuf.

Seperti janji Allah, hanya Muhammad lah yang bisa memberikan syafaat saat di akhirat kelak kepada kaumnya. Oleh karenanya, siapa yang mencintai Rasul (Muhammad) pasti akan sering menyebutnya dengan berharap syafaatnya sekaligus meneladani akhlak manusia termulia di dunia ini.

“Semoga kita mampu meneladani akhlak Nabi (Muhammad) dengan terus menyiarkan peringatan Maulid Nabi dan terhindar dari sifat-sifat sombong kepada sesama. Sombong adalah dilarang oleh nabi yang diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,” tandasnya.

Maulid Nabi 1440 H tahun ini diperingati tanggal 20 November 2018.

(way)