Serba serbi

Pemain Film Sultan Agung Sambangi Solo Raya

Musik & Film

25 Agustus 2018 08:03 WIB

Suasana Meet & Greet film Sultan Agung di atrium The Park Mall Solo Baru, Jumat (24/8/2018). (solotrust.com/rum)

SUKOHARJO, solotrust.com- Film bertajuk "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta", mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia, Kamis (23/8/2018).

Film karya sutradara Hanung Baramantyo ini bergenre drama kolosal yang mengangkat tokoh Sultan Agung. Digambarkan sebagai sosok ambisius dan kejam dalam literatur Belanda, karena berani menyerang Batavia.



Film berdurasi 148 menit ini diperankan aktor dan aktris terkenal Indonesia seperti Ario Bayu, Marthino Lio, Adinia Wirasati, Putri Marino, Lukman Sardi, Teuku Rifnu, Anindya Putri, Putri Marino dan Christine Hakim.

Untuk menjangkau penggemar film di area Solo Raya, digelarlah acara Meet & Greet film Sultan Agung. Bertempat di atrium The Park Mall Solo, Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (24/8/2018) mulai jam 17.00 WIB.

Hadir Ardinia Wirasti (Lembayung) dan Marthino Lio (Sultan Agung Muda) yang menyapa para penggemar. Ditemani Putri Pariwisata Jawa Tengah 2018, Putri Endah.

"Saya ingin mengajak generasi milenial untuk aware, melihat, mendengar bahwa tokoh Sultan Agung bukan hanya legenda, tapi tokoh nyata. Sultan Agung bukan hanya nama jalan, gambar perangko atau hanya di buku pelajaran saja," ujar Ardinia Wirasti saat jumpa pers di XO & Grill The Park Mall Solo, Jumat (24/8/2018), sebelum Meet & Greet digelar.

Sementara itu, Marthino Lio mengungkapkan harapan agar anak - anak muda generasi sekarang mau mempelajari budaya sendiri. Terkait film ini, Lio ingin menyampaikan pesan kepada generasi milenial.

"Sebab budaya adalah kekayaan bangsa yang dapat menjadi pemasukan besar bagi negara. Intinya generasi muda pelajari dulu budaya kita sebelum mempelajari budaya orang karena Indonesia adalah negara kaya dan kuat," tuturnya.

Sultan Agung mengisahkan Raden Mas Rangsang yang harus menyandang gelar Sultan Agung Hanyakrukusuma usai ayahnya, Panembahan Hanyokrowati, wafat.

Untuk menggantikan peran sang ayah, Sultan Agung (Ario Bayu) punya tugas besar, yaitu menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa di bawah panji Mataram. Sebab, mereka tercerai-berai oleh politik VOC pimpinan Jan Pieterszoon Coen.

Sultan Agung harus mengorbankan cinta sejatinya pada Lembayung (Putri Marino) dengan menikahi perempuan ningrat (Anindya Kusuma Putri) yang bukan pilihannya.

Kemarahan Sultan Agung kepada VOC memuncak saat ia mengetahui VOC tidak memenuhi perjanjian dagang dengan Mataram, karena membangun kantor dagang di Batavia. Sultan Agung pun mengibarkan Perang Batavia hingga JP Coen meninggal dan benteng VOC runtuh.

Dalam perjuangan ini, ia harus menghadapi berbagai pengkhianatan. Menjelang akhir hidupnya, Sultan Agung menghidupkan kembali padepokan tempatnya belajar, melestarikan tradisi dan karya-karya budaya Mataram.(Rum)

()