Serba serbi

Terminal Kepiting, Hadirkan Sensasi Makan Kepiting Tarakan Geprek Dengan Munthu

Wisata & Kuliner

19 Juli 2018 09:32 WIB

Bus Batavia yang disulap jadi bus Terminal Kepiting, Rabu (19/7/2018) malam

SOLO, solotrust.com - Jika biasanya terminal menjadi tempat transportasi menghantarkan orang pergi ke suatu daerah, tapi terminal satu ini berbeda, penumpang akan dihantarkan menikmati kelezatan sea food di dalamnya. Namanya, Terminal Kepiting.

Penasaran ? Tim solotrust.com berkesempatan berbincang langsung bersama pemilik Terminal ini, Andrian, pria muda satu ini memiliki hobi di dunia mesin dan otomotif, ia tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda, lantas ia mengaplikasikan dalam bidang kuliner. Meski begitu, kuliner yang digelutinya tidak jauh dari sentuhan mesin dan otomotif.



Sebuah Bus Batavia, yang merupakan bus untuk transportasi untuk mengantarkan penumpang menuju pesawat di landasan udara. Ia lirik untuk mengakomodir kebutuhan di bidang kulinernya.

Ia membeli empat unit bus batavia buatan China yang sudah tidak beroperasi itu dengan nilai investasi berkisar Rp 500 juta. Kemudian ia konsep bus tersebut lengkap dengan kursi penumpang dan kemudi setir tanpa meninggalkan kekhasan bus untuk menjadikan nuansa sebuah rumah makan sea food di dalam bus.

Alhasil, berbekal pengetahuan dunia mesin dan otomotif serta memiliki inovasi di bidang kuliner muncullah ide untuk menyantap makanan sea food di dalam bus, maka lahirlah terminal kepiting.

"Kenapa kepiting, karena kepiting yang kita sajikan kita datangkan khusus dari Kalimantan Selatan, dibudidayakan langsung di sana, kepiting tarakan yang unggulan, memiliki daging lebih padat," kata dia saat ditemui solotrust.com Rabu (19/7/2018) malam

Benar saja, saat solotrust.com mencicipi salah satu paket bernama paket ekonomi untuk 1 hingga 2 orang penumpang ini. Mulai dari porsi yang mengenyangkan hingga cita rasa kernet atau bumbu rempah khas nusantara begitu kental terasa.

"Bumbu-bumbu di sini merupakan racikan khusus, butuh waktu tidak sebentar untuk memantapkan rasa bumbu ini sebelum kita pasarkan, waktunya satu bulan," terangnya.

Keunikan lainnya adalah geprek dengan munthu, berbeda dengan tempat lain memang, jika biasanya di tempat lain makan kepiting digunting dengan penggunting khusus, maka kali ini penumpang diharuskan menggeprek dengan munthu.

Tak jarang, kita akan mendengarkan suara-suara geprekan dari pengunjung, bukan marah, mereka mencoba memecah kulit kepiting yang relatif keras untuk menikmati rasa khas kelezatan daging kepiting tarakan yang tersembunyi di baliknya.

Ke depan, jika di Kota Solo sukses menyedot animo masyarakat dan terus meningkat, dirinya tak ragu lagi akan membuka cabang di sejumlah kota lain, salah satunya Jogja.

"kita siap buka di jogja dengan konsep yang sama, Busnya sudah kita siapkan 3 bus lain yang serupa, seperti konsep terminal, harapannya kita bisa hadir di setiap kota," tutup Andri.

Untuk diketahui, Terminal kepiting buka setiap hari mulai pukul 15.00 WIB hingga 23.00 WIB. Berlokasi di Jalan gatot subroto no.160, Kelurahan Jayengan, Kecamatam Serengan, Kota Surakarta. (adr)

(wd)