Serba serbi

Grup G Piala Dunia 2018: Panggung Awal Generasi Emas

Olahraga

12 Juni 2018 03:03 WIB

Grafis: Prima/solotrust.com

SOLO, solotrust.com – Timnas Belgia menjelma menjadi skuat berbahaya di kawasan Eropa dalam empat tahun terakhir. Dengan mengandalkan pemain-pemain muda berbakat, Belgia kini bertengger di peringkat 3 FIFA.

Menilik ke belakang, dalam perjalanannya di Piala Dunia 2014, Belgia tampil cukup mengesankan di fase grup. Hingga akhirnya Eden Hazard harus takluk dari Argentina di babak 16 besar dengan skor tipis 0-1.



Dua tahun berselang di ajang Euro 2016, Belgia terus menunjukan tajinya. Lolos dari fase grup, di babak 16 besar Belgia yang saat itu ditangani Marc Robert Wilmots berhasil menghancurkan Hongaria dengan skor telak 4-0.

Padahal Hongaria merupakan juara Grup F di atas Portugal yang kemudian menjadi juara. Namun sayang langkah Belgia akhirnya terhenti di perempat final setelah kalah 1-3 dari Wales.


Kini, di bawah Roberto Martinez, Belgia kian matang menatap Piala Dunia 2018. Lolos dari Grup H Kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa sebagai juara grup, Belgia nyaris menyapu bersih semua pertandingan tanpa satu pun kekalahan.

Piala Dunia 2018 ini pun seolah bakal menjadi panggung awal bagi generasi emas Belgia yang kian matang. Jika melihat kualitas lawannya, praktis hanya Inggris yang menjadi pesaing terberatnya.

Inggris di bawah Gareth Southgate, juga tampil apik saat kualifikasi. Inggris hanya dua kali bermain imbang dari 10 laga, sisanya berakhir dengan kemenangan. Praktis persaingan kemungkinan akan mengerucut antara keduanya.

“Itulah keindahan Piala Dunia, Anda menonton pertandingan final sebelumnya, pertandingan besar, pemain besar dan membawa Anda kembali ke kemurnian sepak bola,” ujar Gareth Southgate.

Di sisi lain, baik Inggris dan Belgia sama-sama memaksimalkan peran pemain yang mayoritas merumput di Liga Inggris. Dari 23 pemain Inggris yang dikirim ke Rusia, semuanya merumput di liga domestik. Sedangkan Belgia, nyaris setengah skuatnya bermain di liga tersengit di Eropa tersebut.

Sementara dua tim lain yakni Tunisia dan Panama, diprediksi tak mampu berbuat banyak di ajang ini jika melihat kualitas pemain. Sepanjang sejarah Piala Dunia, Tunisia hanya mampu bermain empat kali, di mana edisi 2006 menjadi terakhir kali mereka ikut serta. Sedangkan untuk Panama, Piala Dunia 2018 menjadi yang pertama bagi mereka unjuk gigi.



(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya