SURABAYA, solotrust.com – Insiden peledakan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.

Hingga Minggu sore, tercatat 13 orang meninggal dan 43 mengalami luka-luka.

Di antara korban meninggal, salah satunya yakni Aloysius Bayu Rendra Wardhana. Dia merupakan koordinator relawan keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), salah satu gereja yang menjadi sasaran peledakan bom.

Saat itu, Bayu tengah berada di area pintu gerbang ketika para jemaat akan memasuki gereja.

Dalam rekaman CCTV gereja, Bayu tampak menghadang motor yang digunakan oleh pelaku peledakan yang berusaha memasuki area gereja.

Langkah Bayu menghadang pelaku peledakan yang akan masuk ke area gereja nyatanya membuat nyawanya melayang.

Tak berselang lama, pelaku meledakan diri. Bayu diketahui meninggal di tempat.

Bayu diketahui meninggalkan seorang istri dan dua anak. Belakangan beredar sebuah foto unggahan sang istri yang tampak tengah berfoto bersama Bayu beserta anaknya.

“Hai Aaron dan Alyssia, suatu saat saat kalian besar nanti dan ditanya oleh sekelilingmu, mana papamu. Kalian dengan bangga akan menjawab, papaku disurga dengan Allah Bapa karena dia jadi martir di gereja,” tulis sang istri.

Warganet beramai-ramai memanjatkan doa dan memuji langkah Bayu yang dianggap sebagai sosok heroik.

“Bayu adalah kisah tentang kepahlawanan. Ia gugur ketika mencoba menghadang motor teroris yang melaju di Gereja Santa Maria, Surabaya. Mari menundukkan kepala berdoa dan memberi hormat atas keberanian anak muda ini,” tulis @Andy_Budiman_.

“for Sdr Bayu, korban bom di gereja SMTB, Surabaya. Qtha tidak saling kenal, ttp saya yakin hari ini juga engkau berada di Paradise bersama Raja segala Raja,” tulis @HanafiRonny.

“RIP Aloysius Bayu, fotografer Surabaya anggota KFI yang menjadi korban bom. Push the shutter, brada!,” tulis @tweet_erland.

(way)