Hard News

Pembebasan Makam Sumpingan Gunakan Dana CSR

Jateng & DIY

7 Februari 2018 12:56 WIB

Ilustrasi.





SOLO, solotrust.com - Rencana pemekaran wilayah Kadipiro yang bakal dipecah menjadi tiga kelurahan, nampaknya memerlukan dana ekstra. Sebab lokasi pembangunan salah satu bakal kantor kelurahan Kadipiro itu rencananya akan didirikan di bekas makam Sumpingan. Otomatis, Pemkot harus memindahkan 620 makam di lahan seluas 1.700 meter persegi itu dengan asumsi anggaran Rp 1,5 juta per- makam.

”Untuk kebutuhan nonteknis ini memang dananya tidak teranggarkan. Namun rencananya Pemkot akan menggunakan Coorporate Social Responsibility (CSR) terkait pemindahan makam dan membuka akses,” terang Anggota Komisi I DPRD Surakarta Muhadi Syahroni, Rabu (7/2/2018).

Dikatakannya, pembebasan makam Sumpingan perlu dilakukan guna membuka akses lahan dengan membeli dua hingga enam rumah yang ada di depannya. Sebab akses yang sekarang sangat sempit dan tidak memungkinkan menjadi akses masuk kantor kelurahan.

”Aksesnya yang saat ini kan sangat sempit. Makanya perlu membuka akses lahan agar nantinya kantor kelurahan tersebut bisa diakses masyarakat dengan lebih mudah,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, kelurahan Kadipiro akan dipecah menjadi tiga kelurahan, yakni Banjarsari, Kadipiro dan Joglo. Untuk kantor kelurahan Banjarsari akan menempati lokasi kantor kelurahan Kadipiro yang saat ini. Sedangkan untuk kelurahan Joglo akan menempati bekas lahan SMP Xaverius. (vin)

(wd)