Hard News

Ini Dampak Kerusakan Akibat Gelombang Tinggi, Ada Kapal yang Hilang Juga

Hard News

26 Juli 2018 23:57 WIB

Puing-puing dan sampah yang terbawa air gelombang laut. (dok. teras.id)

JAKARTA – Sepanjang pantai selatan di pulau jawa beberapa hari terkhirt diterjang gelombang tinggi. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Barat mencatat gelombang tinggi laut pada Rabu (25/7/2018) berkisar 6-9 meter.

 “Kita sudah memberikan peringatan dini sejak tanggal 24 Juli 2018,” kata Kepala BPDD Jawa Barat Dicky Saromi.  



Dampak dari gelombang tinggi terjadi merata di sepanjang perairan selatan Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa akibat gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat. "Ya merata," kata Dicky.

Di Kabupaten Tasikmalaya gelombang pasang menerjang pada 25 Juli pukul 02.00 WIB. Daerah terdampak berada di Kecamatan Cipatujah dan Kecamatan Cikalong. Gelombang tinggi mengakibatkan 100 warga mengungsi, 50 hektare tambak udang di Cesa Cimanuk Kecamatan Cikalong rusak, serta sejumlah bangunan di bibir pantai Ciheras di Desa Sindangkerta di Kecamatan Cipatujah rusak.

Di Kabupaten Pangandaran gelombang pasang menerjang pada 25 Juli 2018 pukul 04.30 WIB. Lokasi terdampak berada di Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Sidamulih, Pangandaran, serta Kalipucang. Selanjutnya 32 warung di pinggiran pantai di Kecamatan Cimerak, serta 1 unit masjid dan 50 warung di Ciliang Kecamatan Parigi terdampak gelombang kendati tidak mengalami kerusakan.

Gelombang tinggi di Kabupaten Pangandaran mengakibatkan 8 unit perahu di pantai Cijulang dan Pangandaran hilang. Lalu di Ciliang Kecamatan Parigi melaporkan tembok pembatas sepanjang 30 meter rusak, abrasi sepanjang bibir pantai, serta 14 warung di pinggir pantai Kalipucang rusak.

Di Garut, gelombang tinggi menerjang Pantai Sayangheulang pada 25 Juli 2018 pukul 08.00 WIB. Beruntung tidak terjadi kerusakan dan korban jiwa.

Di Kabupaten Sukabumi gelombang tinggi menerjang pada Rabu, 25 Juli 2018, pukul 02.00 WIB. Gelombang tinggi juga menerjang pantai Cidaun, Sindang Barang, dan Agrabinta di Cianjur. Belum dilaporkan terjadi kerusakan, tapi dipastikan tidak ada korban jiwa di dua daerah tersebut.

Dicky mengatakan, masih menunggu perkembangan kemungkinan gelombang tinggi di selatan Jawa Barat. “Kita masih menunggu dari BMKG,” kata dia. #teras.id

(wd)