Pend & Budaya

Kesenjangan Ekonomi Antar Daerah Jadi Sorotan Menteri PPN Dalam IRSA 2014 di Solo

Pend & Budaya

24 Juli 2018 12:03 WIB

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas RI Prof. Bambang Brodjonegoro saat ditemui wartawan usai menjadi keynote speaker dalam The 14th Indonesian Regional Science Association (IRSA) Conference 2018 di Best Western Premiere Solo Baru, Senin (23/7/2018). (solotrust.com/adr)

SUKOHARJO, solotrust.com- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Prof. Bambang Brodjonegoro, meminta pimpinan daerah membuat gebrakan inovatif dan kreatif untuk penggerak roda perekonomian daerah. Local inisiatif adalah arus utama.

Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai menjadi keynote speaker dalam The 14th Indonesian Regional Science Association (IRSA) Conference 2018 yang membahas penguatan ekonomi regional dan lokal di Best Western Premiere Solo Baru, Senin (23/7/2018).



"Gubernur, Bupati, Wali Kota harus berdiri berdasarkan local inisiatif untuk menggerakan ekonomi daerah, bukan hanya sekedar mengikuti tren secara nasional atau bergantung pada program dan anggaran dari pemerintah pusat," tandas Bambang kepada wartawan.

Menurutnya, pemerintah daerah penting untuk memberdayakan ekonomi lokal, di sini peran para ilmuan diperlukan agar bisa membantu dan mendampingi pemda setempat menyebarkan cara pandang local inisiatif di daerahnya masing-masing.

"Sehingga ke depan para kepala daerah tidak hanya sekedar jabatan politik dan menjalankan rutinitasnya saja, tetapi bisa menjadi penggerak ekonomi daerahnya dengan kreatif dan memperkuat lokal inisiatif, dengan cara ini kesenjangan pembangunan ekonomi daerah dapat teratasi," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor 4 UNS, Prof Widodo Muktiyo menambahkan UNS sebagai perguruan tinggi menyatakan kesiapan untuk berfokus melakukan kajian-kajian penguatan ekonomi lokal dan regional.

"UNS sebagai institusi pendidikan mengoptimalkan peran dengan memberikan pemikiran yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Tidak hanya ekonomi pembangunan, tapi juga meliputi disiplin ilmu yang relevan terhadap pembangunan masyarakat," sambung dia. (adr)

(wd)