Hard News

Kampung Ini Batasi Penggunaan Gadget dan Motor Bagi Anak di Bawah Umur

Hard News

22 Juli 2018 16:27 WIB

Kampung Ramah Anak di Sleman, DIY. (solotrust.com/adam)


SLEMAN, solotrust.com- Inilah Kampung Leles RW 18 yang berada di Condong Catur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa  Yogyakarta  (DIY). Sepintas kampung ini tak jauh dengan kampung-kampung yang ada, namun perbedaan akan muncul saat akan masuk ke lingkungannya.  



Di depan jalan masuk kampung sudah terpampang berbagai spanduk bertuliskan kampung ramah anak, yang berisi larangan penggunaan gadget, hingga larangan anak mengendarai sepeda motor sebelum usia 18 tahun.  

Uniknya lagi, setiap hari pada sore hari pukul 16.00 WIB, jalan tersebut ditutup oleh warga untuk bermain anak-anak.  

Tak hanya dapat bermain sepeda di jalanan, anak-anak juga bebas bermain di tempat yang telah disediakan oleh warga. Mulai dari ayunan, prosotan hingga permainan tradisonal dan membaca buku-buku di perpustakaan mini.  

Ketua RW 18 Paijan Tresno Harjono mengatakan, guna mencegah anak-anak kecanduan gadget, warga pun sepakat membentuk Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).  

Tugasnya yakni memberikan pengetahuan dan berperan aktif membangun kesadaran para orang tua untuk memberhatikan tumbuh kembang anak di setiap pertemuan kampong.

“Mereka ini memberikan sosialisasi di setiap pertemuan, terkait dampak negatif penggunaan gadget terhadap  anak.” Tutur Tresno.  

Kampung ramah anak dengan menerapkan pembatasan penggunaan gadget bagi anak hingga larangan menggunakan sepeda motor sebelum 18 tahun ini disambut positif oleh warga. Menurut sejumlah warga pembatasan penggunaan gadget dan pelarangan anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor itu untuk kebaikan dan perkembangan anak yang positif.

Jika nantinya masih ditemukan adanya penyalahgunaan hp oleh anak-anak ataupun kendarai sepeda motor, satgas PPA akan memberikan imbauan dan peringatan.

“Diharapkan dengan adanya kampung ramah anak serta terbentuknya Satgas PPA, warga kampung RW 18 dapat mematuhi demi perkembangan anak yang lebih baik.” Pungkasnya. (adam)

(wd)