Serba serbi

Pre event Solo Keroncong Festival Tampilkan Orkes dari Sumatera

Musik & Film

20 Juli 2018 18:40 WIB

Suasana pre event ke - 3 Solo Keroncong Festival 2018 di atrium Solo Grand Mall, Kamis (19/7/2018). (solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Untuk menyosialisasikan acara Solo Keroncong Festival 2018, panitia menggelar pre event di Solo Grand Mall, Kamis (19/7/2018).

Kabid Kesenian Sejarah dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Solo, Maretha Dinar Cahyono menjelaskan acara tersebut merupakan pre event ke 3 kalinya. Sebelumnya, pre event 1 dan 2 sudah diadajan di Solo Square Mall dan Solo Paragon Mall.



"Di Solo Grand Mall ini menampilkan orkes keroncong Tanjung Enim dari Sumatera dan orkes keroncong Bintang Surakarta," ujarnya di sela acara pada solotrust.com, Kamis (19/7/2018).

Menurut Maretha, tujuan pre event tersebut untuk menyosialisasilan event Solo Keroncong Festival ke - 9 supaya lebih dikenal masyarakat. Sehingga masyarakat bisa berduyun - duyun menonton Solo Keroncong Festival 2018.

Adapun puncak acara SKF 2018 diadakan selama 2 hari, Jumat dan Sabtu, 20 - 21 Juli 2018 di Benteng Vastenburg Solo. Sebanyak 10 grup akan tampil berasal dari Solo, Jakarta, Bandung, Kediri, Sumatera, bahkan Amerika. Sebagai bintang tamu adalah James Chu dari Hongkong.

"Tema tahun ini adalah Warna Warni Keroncong Nusantara jadi isinya menampilkan ragam keroncong se - nusantara," katanya.

Kata Maretha, yang berbeda dari tahun sebelumnya, ada kolaborasi unik keroncong dan tari dan keroncong dan wayang. Rencananya, maestro keroncong kota Solo Waldjinah akan tampil dengan diiringi tarian. Sedangkan Hana dari Amerika akan menampilkan musik keroncong berkolaborasi dengan pertunjukan wayang.

"Tahun kemarin ramai terus selama 2 hari, tahun ini juga diharapkan penuh sebab penggemar keroncong di Solo Raya juga banyak. Antusiasmenya juga bagus, bahkan anak anak muda juga tertarik main musik keroncong," tuturnya.

Pihaknya berharap, masyarakat kota Solo bisa melestarikan keroncong yang sudah dikenal dunia agar jangan sampai diklaim oleh orang lain. Apalagi sudah banyak orang dari luar negeri yang mempelajari musik keroncong.

"Keroncong yang memang dimiliki oleh orang Indonesia agar semakin menjadi milik dan identitas orang Indonesia," pungkasnya.(Rum)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya