Hard News

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Masih Tinggi, Radius Aman 1 Km

Hard News

13 Juli 2018 18:45 WIB

Gunung Anak Krakatau (Instagram BNPB)

JAKARTA, solotrust.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan saat ini aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (2.968 mdpl) masih tinggi. Masyarakat/wisatawan pun diminta tidak mendekati kawah dalam radius 1 kilometer (km). Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada tingkat aktivitas level II (Waspada).

Segaimana dikemukakan Kepala PVMBG, Kasbani, hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih tinggi, sehingga tingkat aktivitasnya masih berada pada level II (Waspada). Direkomendasikan kepada masyarakat/wisatawan untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1 km.



"Aktivitas saat ini berupa keluarnya material vulkanik dari kawah Krakatau dalam bentuk lontaran material pijar yang jatuh di sekitar tubuh Gunung Anak Krakatau, serta guguran lava pijar yang mengarah ke Selatan," lanjutnya, Jumat (13/07/2018), dilansir dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, esdm.go.id.

Fenomena lain terpantau atau dirasakan dari Pos PGA di Pasauran adalah bunyi aktivitas letusan dari arah gunung yang cukup keras dengan frekuensi kejadian cukup rapat. Aktivitas letusan ini juga dapat menggetarkan kaca pada bangunan Pos PGA. Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau hingga 12 Juli 2018 pukul 20:05 WIB masih dalam fase erupsi, ditandai keluarnya material vulkanik dari pusat kegiatan Gunung Anak Krakatau.

Berdasarkan pemantauan secara visual dari arah Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Pasauran yang berjarak sekitar 42 km, visual gunung pada saat malam hari secara kasat mata tidak terlalu jelas. Melalui bantuan kamera CCTV dilengkapi infra merah baru tampak adanya sinar api setinggi 200 m di atas puncak gunung.

Pemantauan secara kegempaan teramati rekaman seismograf didominasi jenis gempa getaran tremor menerus dengan amplitudo berkisar antara 25-50 mm (dominan 40 mm). Hal ini berasosiasi dengan aktivitas keluarnya material vulkanik dari kawah dalam bentuk lontaran maupun guguran lava pijar.

Rekaman seismograf sebelumnya pada 11 Juli 2018 tercatat telah terjadi 56 kali gempa letusan, 141 kali gempa embusan, lima kali gempa vulkanik dangkal dan terjadi gempa tremor menerus dengan amplitudo 2-50 mm.

(and)