Hard News

keseruan Lomba Gethek di Rowo Jombor Klaten

Jateng & DIY

20 Juni 2018 09:27 WIB

Festival gethek tradisional 2018 di Rowo Jombo, Klaten. (solotrust.com/jaka)

KLATEN, solotrust.com- Tak kurang dari 196 peserta mengikuti festival gethek tradisional 2018 dalam perayaan grebek Syawalan di Rowo Jombor Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten.

Peserta masing-masing 52 tim putra dan putri umum dari perwakilan tingkat kecamatan, 52 tim tingkat pelajar, 26 tim Koramil, 26 tim Polsek, 22 tim putra/putri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Klaten dan 18 tim perwakilan desa se Kecamatan Bayat.



Camat Bayat, Edy Purnomo mengatakan, festifal ini untuk melestarikan budaya Syawalan. Hal ini juga bertujuan untuk menanamkan rasa cinta wisata bahari sebagai negara kepulauan, mendukung pelestarian gethek di Kabupaten Klaten.

"Untuk menciptakan media olah raga yang mudah dan murah di kalangan masyarakat dan pelajar melalui gethek tradisional serta untuk memberikan wadah bagi apresiasi olah raga tradisional," ujarnya, Selasa(19/6/2018).

Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, gethek merupakan salah satu alat transportasi tradisional di Klaten. Keberadaan gethek sebagai salah satu warisan budaya Jawa memberikan ciri khas kebudayaan tersendiri yang hingga kini masih eksis di tengah masyarakat. 

"Jaman dulu keberadaanan gethek di Klaten difungsikan sebagai alat alternatif transportasi masyarakat yang nyaman,  aman, terjangkau serta ramah lingkungan. Kami menyambut baik dan mendukung acara festival gethek ini," katanya.

Menurutnya, lomba gethek ini sebagai upaya untuk mendorong para generasi muda agar mengenal dan akhirnya semakin mencintai alat tradisional khususnya gethek.

"Melalui festival gethek ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai seni di kalangan generasi muda sebagai cara untuk menumbuhkan minat mereka pada alat tradisional gethek," kata dia. (jaka)

(wd)