Hard News

3 Kasus Gizi Buruk di Salatiga Disebabkan Kelainan Bawaan Lahir

Hard News

11 Juni 2018 19:02 WIB

Wali Kota Salatiga Yuliyanto (kanan) mengunjungi balita yang mengalami gizi buruk di Puskesmas Mangunsari Senin (11/6/2018). (Dok Humas Pemkot Salatiga)

SALATIGA, solotrust.com – Kasus gizi buruk yang terjadi di Kota Salatiga secara umum disebabkan bukan karena kekurangan asupan gizi. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah menanggapi tiga kasus gizi buruh yang terjadi di daerahnya.

Menurutnya, tiga kasus gizi buruk di Kota Salatiga disebabkan adanya kelainan bawaan sejak lahir.



“Hal tersebut mengakibatkan tubuh balita kesulitan menyerap asupan gizi. Kasus ini ditemukan pada saat screening di Posyandu oleh tim kesehatan DKK beberapa tahun yang lalu. Saat ini ketiga balita yang mengalami permasalahan gizi tersebut menjadi fokus kami,” jelas Siti saat mendampingi Wali Kota Salatiga Yuliyanto memberikan bantuan bahan makanan sehat kepada tiga balita yang mengalami gizi buruk di Puskesmas Mangunsari Senin (11/6/2018).

Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa hal antara lain kunjungan rutin ke rumah sasaran, pemberian biskuit selama 90 hari dan pemberian program makanan tambahan (PMT) pemulihan selama 90 hari.

“Selain itu ada pula rujukan ke rumah pemulihan gizi di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) di mana para balita dan orangtua mendapatkan konsultasi gizi, demo masak sampai dengan konsultasi dengan dokter spesialis anak,” papar Siti.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota memberikan apresiasi kepada DKK dan Puskesmas. DIrinya mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama mendeteksi dini jika ada permasalahan gizi di lingkungan setempat.

“Puskesmas, Pak RT, Pak RW dan masyarakat saya minta untuk ikut aktif mendeteksi dini jika ada permasalahan gizi pada balita di lingkungan. Bagi orang tua, tidak perlu malu untuk melapor jika terjadi permasalahan gizi. Karena ini merupakan permasalahan kesehatan yang harus ditangani bersama-sama. Dan kesehatan merupakan pelayanan dasar dari pemerintah yang butuh sentuhan kemanusiaan,” katanya.

Sementara terkait bantuan bantuan bahan makanan, secara terpisah Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Jumiarto mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat secara berurutan.

“Di Puskesmas Mangunsari diberikan kepada dua balita dan kemudian satu balita dikunjungi di rumahnya di Promasan Kumpulrejo,” ungkapnya.

Selain bantuan makanan sehat, Wali Kota juga menyerahkan tali asih kepada balita yang kondisinya sudah mulai membaik tersebut. Penyerahan bantuan juga didampingi Ketua TP PKK Kota Salatiga Titik Kirnaningsih Yuliyanto.

(way)