Serba serbi

Korban Kecelakaan Jangan Hanya Difoto !

Tips & Trik

6 Juni 2018 03:02 WIB

Salah satu anggota ICS saat praktik memberikan tindakan penyelamatan pada pasien di Bale Tawang Praja, Balai Kota, Senin (4/6/2018). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com – Solo Medicare mewanti-wanti kepada masyarakat yang kebetulan menemui korban kecelakaan untuk tidak hanya memfoto saja. Hal itu disampaikan Sekretaris Jendral (Sekjen) Solo Medicare Dwi Norman Indra saat memberikan bekal cara memberikan pertolongan pertama korban kecelakaan kepada Komunitas Info Cegatan Solo (ICS).

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan penanganan pertama pada pasien dalam kondisi kritis haruslah sesuai prosesur dan tidak boleh sembarangan.



"Soalnya banyak kita lihat, masyarakat terkadang bingung untuk memberikan pertolongan pertama, yang ada malah hanya difoto" ujarnya di Bale Tawang Praja, Balai Kota Solo, Senin (4/6/2018).

Pasalnya, selama ini masyarakat dianggap kurang cekatan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban yang mengalami kondisi kritis.

"Kami berikan latihan prosedur penanganan pada korban, terutama korban kecelakaan di jalan raya," urainya.

Dalam pelatihan itu, puluhan anggota ICS dibekali ilmu bagaimana cara memberikan pertolongan pertama pada pasien dengan melakukan tindakan menyelamatkan melalui Resusitasi Jantung Paru (RPJ).

Dijelaskan Dwi, RPJ dibutuhkan bagi orang terkena serangan jantung, henti napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, tenggelam, dan sebagainya.

Hal pertama yang dilakukan ialah memperhatikan keamanan penolong alias tidak panik, setelah itu keamanan lingkungan sekitar, diusahakan arus lalu lintas di sekitar pasien tidak padat, kemudian melakukan tindakan pengecekan terhadap pasien.

Tindakan pengecekan kondisi pada pasien bisa dengan melihat respons saat dipanggil dengan tepuk tangan di atas pasien, lalu mengecek nafas dan denyut nadi, kondisi verbal hingga nyeri pada pasien.

Seperti diberitakan sebelumnya, petugas dari Solo Medicare bersama Info Cegatan Solo akan bertugas selama arus mudik dan balik Lebaran 2018, mulai 8 hingga 23 Juni 2018.

Dwi Berharap pelatihan ini membuka wawasan masyarakat luas untuk bersama-sama menolong pasien dengan prosedur dan teknik yang tepat. Masyarakat yang membutuhkan bantuan emergency dapat mengakses di nomor telepon 119. (adr)

(way)