Ekonomi & Bisnis

Kreatif! Dua Wiraswata Sosial Muda Indonesia Dobrak Pasar Korsel

Ekonomi & Bisnis

28 Mei 2018 17:34 WIB

Dongdaemun Design Plaza, Seoul, Korea Selatan (dok. videoblocks.com)

SOLO, solotrust.com – Digelar di Art Hall, Dongdaemun Design Plaza, Seoul, Korea Selatan dari 24 hingga 29 Mei 2018, Seoul International Handmade Fair (SIHF) 2018 memamerkan berbagai macam produk kerajinan tangan.

Tak hanya dari Korea Selatan (Korsel), melainkan berbagai negara termasuk Indonesia. Kabar gembiranya adalah salah satu yang berhasil mencuri perhatian dalam pameran tersebut adalah karya-karya anak muda Indonesia.



Dua wiraswasta sosial Indonesia dari Du’Anyam dan Sekolah Seniman Pangan Flores terpilih oleh Work Together (WT) Foundation untuk mengikuti ajang Seoul International Handmade Fair 2018 ini.

Melia Winata, selaku co-founder dan ketua marketing Du’Anyam mengatakan bahwa Du’Anyam merupakan perusahaan yang memproduksi dan mendistribusi berbagai kerajinan anyaman dalam negeri. Tujuannya adalah untuk pemberdayakan perempuan dan perbaikan kesehatan para ibu hamil dan anak-anak di Indonesia.

Dalam pameran tersebut, Du’Anyam membawa berbagai kerajinan anyaman dari ibu-ibu di Larantuka, Nusa Tenggara Timur seperti tempat kartu nama, tas, keranjang, dan kotak perhiasan dengan berbagai ukuran.

Sementara itu, Sekolah Seniman Pangan adalah tempat besutan JAVARA ACADEMY, start-up incubator dan business services. Sekolah tersebut membantu para petani mempromosikan berbagai macam panganan seperti wedang uwuh, terasi, sambal kecombrang, keripik kelapa, selai kacang, madu asli, dan kerajinan lainnya untuk dipamerkan dalam SIHF 2018.

Ferdinadus Watu atau Nando, seniman pangan dari Flores, Nusa Tenggara Timur bertugas menggembleng anak-anak muda di daerahnya untuk menjadi pengusaha pangan berkualitas premium dengan menggunakan pendekatan creative food/food-preneurship.

Dilansir dari laman berita KBRI Seoul, Senin (28/5/2018), Ms Myunghee Lee selaku Manajer Kerja Sama Internasional WT melihat kedua wiraswasta sosial tersebut sejalan dengan tujuan WT. Organisasi Korsel tersebut mempunyai visi menumbuhkan masyarakat berkelanjutan, mencari solusi atas polarisasi sosial, dan mendukung wiraswasta sosial serta penciptaan pekerjaan di Korsel.

Partisipasi kedua wiraswasta sosial muda ini tentu dapat membuka pasar Korea Selatan selebar-lebarnya bagi kerajinan tangan, produk pangan dan produk-produk pengusaha muda Indonesia lainnya. (Lin)

(way)