SOLO, solotrust.com – Perseteruan panjang soal hak paten antara Apple dan Samsung akhirnya usai sudah. Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) memutuskan Samsung harus membayar ganti rugi sebesar US$ 539 juta kepada Apple karena terbukti secara ilegal menyalin beberapa fitur iPhone demi menggaet konsumen.

Putusan ditetapkan pada Kamis (24/05/2018) kemarin menjadi babak akhir setelah drama perseteruan hukum sejak 2011 silam. Apple berujar Samsung tidak akan muncul sebagai produsen smartphone terkemuka di dunia jika tak menyalin teknologi miliknya.

Keputusan sebelumnya telah menetapkan Samsung melanggar beberapa hak paten Apple. Pada persidangan 2012, hakim memutuskan pabrikan asal Korea Selatan harus membayar Apple sebesar US$ 1,05 miliar, namun hakim Distrik AS Lucy Koh mengurangi jumlah itu menjadi US$ 548 juta saja.

Kasus itupun naik ke Mahkamah Agung AS pada 2016 memutuskan pengadilan yang lebih rendah perlu memeriksa kembali US$ 399 juta dari US$ 548 juta. Keputusan didasarkan pada konsep bahwa kerugian tidak harus berasar pada semua keuntungan didapat Samsung, karena pelanggaran mungkin hanya pada beberapa paten saja.

Apple sendiri berargumen pihaknya berhak mendapat US$ 1 miliar dari penjualan produk Samsung yang telah melanggar hak paten. Sementara raksasa elektronik Negeri Ginseng berpendapat kompensasi pembayaran sebesar US$ 399 juta harus dipangkas menjadi US$ 28 juta.

"Kami akan mempertimbangkan semua opsi untuk mendapatkan hasil yang tidak menghalangi kreativitas dan persaingan yang adil untuk semua perusahaan dan konsumen," ungkap Samsung dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Billboard, Minggu (27/05/2018).

Apple sendiri mengapresiasi keputusan hakim yang telah mengambil sikap Samsung harus membayar kompensasi lantaran telah menyalin produk.

"Kasus ini lebih dari sekadar uang," ujar manajemen perusahaan berbasis di Cupertino, California itu.

"Apple memicu revolusi smartphone dengan iPhone dan itu adalah fakta bahwa Samsung secara terang-terangan telah menyalin desain kami," tandasnya.

(and)