Hard News

Tak Ada Tanda, BPPTKG Sebut Eruspi Freatik Merapi Sangat Mendadak

Hard News

21 Mei 2018 13:59 WIB

Penampakan Gunung Merapi pada Senin (21/5/2018) pagi. (solotrust-adam)

YOGYAKARTA, solotrust.com – Gunung Merapi kembali mengalami erupsi freatik dua kali pada Senin (21/5/2018) dini hari dan pagi tadi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekhnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, erupsi pertama pada dini hari terjadi begitu mendadak.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan, sebelum terjadinya erupsi dini hari tadi tidak ada tanda-tanda yang muncul sama sekali. Bahkan thermal juga tidak merekam adanya tanda-tanda kenaikan aktivitas Merapi.



“Untuk kali ini, tidak ada tanda-tanda sama sekali. Jadi begitu sangat mendadaknya, thermal kita merekam langsung naik dengan tiba-tiba,” paparnya, pagi tadi.

Hal itu sedikit berbeda dengan erupsi freatik yang terjadi 10 hari lalu. Pada 11 Mei, Merapi mengalami erupsi freatik hingga mengeluarkan material dengan asap putih setinggi 5,5 kilometer dengan suhu di puncak sekitar 80 hingga 90 derajat celcius.

Pada saat itu, thermal merekam adanya sedikit kenaikan dan penurunan, hingga akhirnya erupsi. “Ini agak sedikit berbeda dengan letusan yang 11 Mei kemarin, 10 hari lalu. Di 11 Mei kemarin kita ada sedikit tanda-tanda, thermal kita masih merekam adanya sedikit kenaikan kemudian sempat turun lagi, kemudian naik,” jelasnya.

“Untuk (erupsi) kali ini benar-benar langsung naik dan menghasilkan abu,” imbuhnya.

Dalam kurun waktu delapan jam pada hari ini, Gunung Merapi mengalami erupsi freatik. Pertama terjadi pada dini hari pukul 01.25 WIB, kemudian pagi harinya pukul 09.38 WIB. Erupsi yang kedua tersebut berlangsung selama 6 menit dan mengeluarkan asap setinggi 1.200 meter.

Atas kejadian ini, pihak BPPTKG tetap meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panic. Kejadian ini merupakan hal lazim yang dialami semua gunung berapi. Status Gunung Merapi pun tak mengalami perubahan, tetap pada status aktif normal

(way)