Ekonomi & Bisnis

Terkait Teror Bom Surabaya, Investor Pasar Modal Tidak Terpengaruh

Ekonomi & Bisnis

14 Mei 2018 09:52 WIB

Ilustrasi

JAKARTA, solotrust.com - Terkait serangan teror di 3 lokasi Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5), Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyampaikan keprihatinan dan duka yang mendalam pada para korban dan keluarganya.

“Kami sangat prihatin atas kejadian ini,” tegas Direktur Utama BEI, Tito Sulistio melalui rilis yang diterima solotrust.com, Minggu (13/5).



Direktur Utama BEI mengimbau seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal. Terlebih mengacu pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.

Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32 poin. Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen.

"Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi," imbuhnya.

Tito yakin, pada teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Secara fundamental Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata – rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal 1 tahu  2018 dibanding kuartal 1 tahun 2017.

Sementara kondisi pasar juga cukup stabil, ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata – rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun. Atau meningkat sebesar 16,7 persen dibanding tahun 2017. Dan frekuensi harian sebesar 387 ribu atau meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017.

Direktur Utama BEI mengimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional.

Sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya pihaknya meminta seluruh SRO dan anak Perusahaan, serta Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan selama 3 hari, sejak Senin - Rabu (14-16/5/2018). (Rum)

(wd)