SOLO, solotrust.com- Pameran fotografi jurnalistik digelar di Monumen Pers Nasional Solo. Pameran ini sengaja digelar untuk mengingat sejarah, sekaligus memberikan pembelajaran bagi para pemuda agar persitiwa ini tak terulang kembali.

Di gedung induk Monumen Pers terpampang foto-foto jurnalistik karya fotografer senior di Kota Solo. Salah satu foto yang menarik minat pengunjung adalah foto refleksi perbandingan wajah Kota Solo pada reformasi 1998 dengan kondisi saat ini.

Pengunjung pameran Mutia mengatakan, dirinya tertarik mengunjungi pameran ini karena rasa penasaran terhadap dunia fotografi jurnalistik dan juga ingin tahu gambaran peristiwa reformasi 1998 yang menjadi sejarah.

Mutia mengaku saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya masih berusia satu tahun, sehingga tak mengingat betul bagaimana terjadinya kerusuhan tersebut.  

“karena saat itu saya masih satu tahun ya, jadinya saya tidak tahu, tahunya kejadian pas pasca gitu.” Tutur Mutia

Sementara itu seorang pewarta foto Sunaryo Haryo Bayu mengatakan, foto yang paling menarik adalah kejadian 98, karena merupakan sebuah refleksi kejadian reformasi dan menggambarkan bagaimana para pemuda pada saat reformasi dapat dilihat dari foto-foto tersebut.  

“kita beri pelajaran bahwa kejadian semacam ini merugikan semua pihak terutama masyarakat kecil, maka jangan sampai terulang.” Jelas Sunaryo. (daw)

(wd)