Ekonomi & Bisnis

Transaksi Pasar Modal di Solo Tertinggi se-Solo Raya, Tembus Rp2.495 M

Ekonomi & Bisnis

30 April 2018 06:21 WIB

Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Antonius Yudhianto (kiri) saat memaparkan statistik transaksi pasar modal di Solo Raya, Minggu (29/4/2018). (solotrust.com/way)


MALANG, solotrust.com- Transaksi pasar modal di Solo Raya masih didominasi di Kota Solo. Hal itu terlihat dari jumlah transaksi yang mencapai Rp2.495 miliar per- Desember 2017.



Dari data yang dirilis Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta, total transaksi di Kota Solo tersebut sebanding dengan tingginya jumlah single investor identification (SID) yang mencapai 7.060 investor.

Di bawah Solo, ada Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah transaksi sebesar Rp 479 miliar. Sementara jumlah SID sebanyak 5.071 investor.

Kabupaten Sragen menjadi daerah di Solo Raya dengan jumlah transaksi pasar modal terendah sebesar Rp 20 miliar, dan jumlah SID yang hanya mencapai 779 investor.

Secara total, jumlah transaksi pasar modal di Solo Raya sebesar Rp 3.169 miliar. Transaksi tersebut meliputi di antaranya pembelian saham dan reksadana.

Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta Antonius Yudhianto mengatakan, kondisi perkembangan transaksi pasar modal di Kota Solo terpantau meningkat. Hal itu diiringi perkembangan kondisi lembaga jasa keuangan yang juga semakin positif.

"Perkembangan lembaga jasa keuangan di Kota Solo semakin positif, semakin meningkat dari tahun ke tahun," jelasnya saat mengisi acara Sosialisasi kepada Wartawan Ekonomi Media Cetak dan Elektronik di Wilayah Kerja OJK Solo Raya, di Malang, Minggu (29/4/2018) siang.

Hingga Desember 2017, jumlah SID di Solo Raya berjumlah 19.793 investor. Kondisi tersebut diperkirakan meningkat dari tahun ke tahun seiring kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. (way)

(wd)

Berita Terkait

Imbas Kasus Pinjol Ilegal Meningkat, OJK Terbitkan SE LPBBTI 2023

Gebyar Hadiah Besar-besaran, OJK Solo Apresiasi Perkembangan BPR di Boyolali

FISIP UNS Gandeng BI dan OJK, Ajak Gen Z Melek Literasi Keuangan Digital

Aturan Penyidikan OJK Disorot Guru Besar UGM

Daftar Lengkap Nama Jajaran Dewan Komisioner OJK Periode 2022-2027

OJK Solo: Perbankan Soloraya Terjaga Stabil pada Semester II 2021

STIE Semarang Gelar Gathering Bersama para Stakeholders

Coffee Morning Kadin Solo: Awal Tahun Kick Off bagi Pemulihan Ekonomi Daerah

Umuka dan YGID Teken Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif Kerakyatan

Kelompok 11 KKN Universitas Boyolali Dorong Pemberdayaan Ekonomi dan UMKM Desa Sukabumi

Tingkatkan Pariwisata, Boyolali Gelar Festival Kuliner dan Ekonomi Kreatif

RG Litbang Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Berikan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dan Proyek Kewirausahaan di SMAN 2 Surakarta

Pasar Murah di Lapangan Garnizun Semarang Diharapkan Bisa Kendalikan Inflasi

Tekan Inflasi, Wali Kota Semarang Minta Semua Pihak Pantau Harga Bahan Pokok

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dorong Petani Karanganyar Gunakan Pupuk Organik

Pemkab Boyolali dan BI Solo Panen Cabai Perdana di Tlogolele

Harga Kebutuhan Pokok Tak Banyak Bergejolak, Inflasi Solo Diperkirakan di Bawah 7%

Hadapi Tantangan Inflasi, Menparekraf: Tingkatkan Efisiensi dengan Kolaborasi

Fasilitasi Masyarakat Puro Mangkunegaran Investasi di Pasar Modal, Bank BJB Pecahkan Rekor MURI

BEI dan OJK Beri Stimulus Diskon 50% Biaya Pencatatan hingga Akhir 2021

Pandemi Covid-19: Jumlah Investor Pasar Modal Naik, Transaksi Justru Turun

4 Inovasi BEI dalam Edukasi Digital Pasar Modal di Indonesia

Investor Muda Diharap Pahami Pasar Modal, Tak Cuma Ikut-ikutan

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal, CMSE 2020 Digelar Virtual

Berita Lainnya