Hard News

Awas Trafficking Modus Magang ke Luar Negeri! Incar Siswa SMK

Hard News

4 April 2018 21:22 WIB

Ilustrasi pelajar (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com - Kasus trafficking dan eksploitasi menyasar anak di bawah umur menunjukkan kompleksitas yang memrihatinkan. Ini terlihat dari modus baru kejahatan berupa program sekolah magang palsu ke luar negeri.

Melalui laman resminya, kpai.go.id, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan belakangan marak kasus trafficking dengan modus penawaran magang palsu kepada sekolah-sekolah kejuruan. Siswa diiming-imingi bekerja di luar negeri seperti Malaysia. Padahal sejatinya mereka dieksploitasi secara kejam seperti jam kerja hingga 18 jam perhari, gaji rendah dan tidak diperlakukan manusiawi.



Modus baru magangnamun disertai praktik eksploitasi termasuk kategori trafficking, terlebih lagi mereka ditempatkan di luar negeri yang seharusnya memiliki standarisasi magang yang saling memberikan keuntungan,” tulis KPAI, dikutip Rabu (04/04/2018).

Menyikapi kejahatan trafficking berkedok magang di luar negeri, KPAI menyerukan agar keluarga dan satuan pendidikan mewaspadai dan bersikap kritis terhadap penawaran seperti itu dengan mengutamakan perlindungan terhadap siswa. Sekolah kejuruan diminta waspada terhadap modus baru sindikat perdagangan orang dengan modus program magang palsu ke luar negeri. 

KPAI juga membuka posko pengaduan untuk korban yang terjebak trafficking berkedok magang ke luar negeri.

“KPAI mendorong Kemdikbud RI untuk mengawasi ketat program magang di luar negeri bagi siswa SMK, misalnya hanya dapat dilakukan bila ada rekomendasi dari KBRI di negara tujuan. Kemdikbud juga wajib melakukan pemantauan ke perusahaan-perusahaan di negara tujuan direkomendasi tersebut yang menjadi tempat magang para siswa Indonesia,” seru lembaga ini.

(and)