Pend & Budaya

Pameran Art Edu Care: Sulap Limbah Jadi Karya Seni yang Instagramable

Pend & Budaya

25 Maret 2018 19:42 WIB

Salah satu pengunjung saat berfoto di pameran Art Edu Care di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo. (solotrust-mia)

SOLO, solotrust.com - Bertajuk "Everyday Art", Pendidikan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menggelar pameran karya seni internasional Art Edu Care di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, pada 23 -27 Maret 2018.

Pameran ini berusaha menjadikan karya seni rupa sebagai sarana membuka kepekaan diri dan orang lain agar lebih melek dengan potensi-potensi objek di sekitar sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal. Objek tersebut termasuk limbah rumah tangga.



Kurang lebih ada 50 karya yang ditampilkan dalam pameran ini. Tidak hanya dari Indonesia saja, ada juga karya seniman muda dari Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Thailand.

Dari 50 karya yang dipamerkan dalam acara tersebut, karya seni dari Perca Art Fashion merupakan salah satu yang terbilang unik. Perca Art Fashion mengubah limbah kardus, plastik, dan alam menjadi produk fesyen yang cantik dan menawan seperti sepatu, topi, hingga aksesori baju.

Endang Sri Handayani, selaku penggagas Perca Art Fashion, menjelaskan bagaimana cara mengubah limbah menjadi art fashion. "Kita melihat karakter dari bentuk, warna kemudian karakter dari bahan limbah tersebut. Misalkan saja lembaran daun, mau kita respon seperti apa. Kita benar-benar eksperimen untuk mengolah limbah ini keluar dari bentuk aslinya," paparnya lewat sebuah video singkat yang diputar di pameran.

Lanjut Endang, proses pembuatan produk art fashion ini terbilang cukup rumit. Dia bersama tim mesti brainstroming ide untuk menentukan bagaimana material limbah tersebut akan dibentuk. Setelah itu, ide yang telah disepakati baru dapat dieksekusi.

Tentu tidak cuma Perca Art Fashion yang memiliki ide mengubah limbah menjadi sebuah karya seni yang mengagumkan. Dalam pameran tersebut, masih banyak karya seni dari limbah buatan mahasiswa Indonesia dan luar negeri yang patut dilihat.


Contohnya saja, lukisan dari kulit telur karya sekelompok mahasiswa yang terdiri dari Anom Mohammad Rais, Andre Aulia Rahman, Alif Atalia Gani, Dwitias Titi, Fia Okti Khasanah, Meta Saharani, dan Tri Lestari. Dari cangkang telur ayam yang sering dibuang, mereka menyulapnya menjadi lukisan dua sosok wanita.

Tak kalah menarik, lukisan sepeda karya Rahaizad B Shaari yang berasal dari Malaysia. Dia menggunakan karung bekas sebagai media lukisnya.


Banyak pengunjung yang terkesan dengan karya-karya seni yang dipajang di Art Edu Care. Tak sedikit juga, mereka yang mengambil foto atau berselfie ria.

"Bagus banget. Saya pikir ini lebih bagus dari pameran sebelumnya. Ada perkembangannya, kan mengikuti zaman," kata salah satu pengunjung bernama Ryna kepada Solotrust.com saat menikmati beberapa karya di Art Edu Care, Sabtu (24/3/2018) malam.

Pengunjung lainnya juga sependapat dengan Ryna. Wike yang mengaku baru pertama kali datang ke pameran, menilai Art Edu Care sangat menarik. Terlebih lagi, biaya masuknya lebih murah daripada Art Jog, Festival Seni di Yogyakarta. (mia)

(way)