Hard News

Panglima TNI: Siber hingga Hiperrealitas Adalah Ancaman Bagi Kedaulatan RI

Jateng & DIY

21 Maret 2018 08:54 WIB

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberi kuliah umum di UNS. (solotrust/mia)

SOLO, solotrust.com- Era disrupsi sekarang ini tidak hanya membawa keberkahan, tapi juga ancaman bagi kedaulatan bangsa Indonesia. Setidaknya ada 3 ancaman potensial yang harus diatasi yaitu ancaman siber, biologis, dan kesenjangan sosial.

Ketiga ancaman itu saling mempengaruhi satu sama lain. Demikian yang dikatakan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberi kuliah umum bertajuk "Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara" di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Selasa (20/3/2018).



Panglima TNI menjelaskan bagaimana kemajuan teknologi siber dapat memunculkan pelaku teror.

"Di satu sisi, digital computing data bisa melahirkan berbagai industri kreatif yang beroperasi pada domain mass market, namun di sisi lainnya digital bisa menjadi sarana indoktrinasi terhadap individu-individu. Sehingga menjadi serigala tunggal yang siap meneror demi kelompok tertentu," ujarnya.

Demikian juga kemajuan di bidang biologi, kata Hadi, dampak negatifnya dapat menciptakan wabah, yang menyebabkan kemiskinan. Sementara itu, ancaman kesenjangan sosial timbul dari kemajuan transportasi. Dia mengatakan sisi buruk dari kemajuan transportasi adalah dapat mempersulit upaya pengendalian arus migrasi manusia.

Hadi Tjahjanto lanjut menambahkan fenomena hiperealitas sebagai salah satu bentuk nyata ancaman untuk kedaulatan saat ini. "Ancaman-ancaman itu nyata. Diantaranya fenomena hiperrealitas. Hiperrealitas menciptakan kepalsuan yang berbaur dengan orisinalitas, fakta bersilang sengkarut dengan rekayasa," katanya.

Hiperalitas dinilai dapat membuat masyarakat bingung menentukan mana yang benar dan tidak. Sehingga khalayak akan lebih mudah dipecah belah.

Oleh karena itu, Hadi menegaskan kembali pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang tertuang dalam Pancasila. "Keberadaan Pancasila bukan sekedar jargon yang tanpa makna, pancasila berisi kebenaran dan pembuktian bahwa hanya dengan memedomani sila-sila di dalamnya, eksistensi Indonesia dapat dipertahankan dari ancaman, tantangan dan gangguan," tandasnya. (mia)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya