Hard News

Nyepi di Bali, Internet Layanan Publik Tetap Bisa Dinikmati

Hard News

15 Maret 2018 23:49 WIB

Ilustrasi (pixabay.com)

BOGOR, solotrust.com - Majelis Agama Hindu mengusulkan layanan internet selama puncak Hari Raya Nyepi di Bali dimatikan. Usulan ini sudah disetujui pihak-pihak terkait. 

Namun demikian, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya menegaskan internet di tempat pelayanan publik seperti rumah sakit dan lainnya tetap hidup. 



“Kemarin sudah dibicarakan oleh Parisade, perwakilan dari Bali. Internet di rumah sakit dan pelayanan umum lainnya tetap hidup,” terang I Ketut Widnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id, Kamis (15/03/2018).

Menurutnya, usulan mematikan internet selama Nyepi sudah diajukan majelis agama Hindu. Usulan ini didukung tokoh agama lainnya tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama. Pembahasan tentang usulan ini juga melibatkan Pangdam, Polda, Kakanwil Kemenag, Kominfo serta KPID Provinsi Bali.

Ditjen Bimas Hindu menyambut baik usulan ini. Meski demikian, I Ketut Widnya mengatakan sepanjang tidak bertentangan dengan Srada (ajaran agama), memanfaatkan teknologi dan modernisasi dalam mendukung pelaksanaan ajaran agama dibolehkan.

“Imbauan ini hanya berlaku di Bali saja sebagai bentuk penghormatan. Namun, internet di pelayan publik tetap berjalan. Sudah bicarakan secara teknis di mana saja yang harus tetap jalan,” tuturnya.

Kepada umat Hindu di luar Bali, I Ketut Widbya mengimbau agar melaksanakan Hari Suci Nyepi sesuai dengan Desa, Kala, Patra (tempat, waktu dan keadaan) serta tetap berdasarkan pada Satyam, Siwam, Sundaram (kebenaran, kesucian dan keindahan). 

"Hari Suci Nyepi adalah hari yang paling penting dalam agama Hindu. Sebab, pada hari ini dilaksanakan ajaran-ajaran yang terpenting seperti Tapa, Brata, Yoga dan Samadhi," tandasnya.

(and)