Hard News

YLKI: Film Benyamin Biang Kerok Tak Layak Ditonton Anak

Hard News

9 Maret 2018 20:59 WIB

Ilustrasi (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai film Benyamin Biang Kerok (BBK) tak layak ditonton anak-anak. Pasalnya dalam alur cerita terdapat beberapa adegan berbau kekerasan maupun visualisasi pornografi.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, mencatat setidaknya ada tiga hal perlu jadi sorotan, baik saat prapemutaran maupun konten film BBK itu sendiri. Pertama, menurutnya sangat ironis saat sebelum pemutaran film dibintangi Reza Rahadian itu, pihak bioskop mendahului dengan tayangan iklan rokok dari salah satu industri rokok besar.



“Bahkan lebih ironis lagi, di sesi awal, film BBK sangat jelas pesan sponsor dari merek rokok mild ternama, menampakkan bungkus rokok di meja, puntung rokok dan adegan merokok oleh Lidya Kandou sebagai salah satu pemain BBK,” tambahnya, dilansir dari laman resmi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, ylki.or.id, Jumat (09/03/2018).

Kedua, lanjut Tulus Abadi, meski dalam tayangan BBK banyak menampilkan suasana anak, seperti saat main bola atau belajar di taman bacaan, namun sayangnya banyak dibumbui adegan kekerasan fisik secara telanjang dan atau kekerasan verbal. Ketiga, film besutan sutradara Hanung Bramantyo ini cenderung menampilkan adegan menjurus pada visualisasi pornografi dan porno aksi. Terutama saat di suasana kasino (tempat perjudian) dan perilaku bos kasino.

“Dengan tiga perspektif itu, film BBK kurang layak ditonton oleh anak-anak. Sebaiknya orang tua tidak mengajak anak-anaknya untuk menonton film BBK. Pihak manajemen bioskop pun seharusnya melakukan hal yang sama,” seru Tulus Abadi.  

Secara keseluruhan, dikatakan Tulus Abadi lebih lanjut, pesan moral film BBK memang untuk dewasa atau setidaknya usia 17 tahun ke atas. Dengan mengambil tagline Benyamin, asosiasi publik terhadap konten film BBK tentulah film humor yang ramah terhadap anak-anak. Namun nyatanya tidak demikian.

(and)