Hard News

Dilelang Ulang, Gebyok Balaikota Masih Belum Laku

Jateng & DIY

26 Februari 2018 15:12 WIB

Gebyok Balaikota yang tergeletak di parkir basement. (solotrust.com/vin)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta masih belum menemukan pemenang lelang gebyok bekas dinding Pendapi Gede Balaikota. Padahal pada lelang yang pertama terdapat satu orang peserta yang mendaftar. Bahkan peserta lelang itu juga telah membayar uang jaminan Rp 60 juta kepada penyelenggara lelang.

Namun setelah melihat fisik gebyok yang sudah ada sejak 2002 itu, akhirnya satu-satunya peserta itu memilih mundur. Alasannya yakni ukuran gebyok dari kayu jati itu terlalu besar.



"Uang jaminan Rp 60 juta akhirnya dimasukkan ke kas daerah. Mau tidak mau harus dilelang lagi. Kalau yang pertama kita lelang lewat KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang), sekarang pakai lelang terbuka," kata Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Surakarta, Heru Sunardi kepada wartawan, Senin (26/2/2018).

Gebyok yang ditaksir seharga Rp 280 juta itu sebelumnya dipasang mengelilingi pendapi gede. Namun sejak akhir tahun 2017, gebyok tersebut dilepas karena suasana pendapi terlalu pengap. Materi gebyok yang didominasi kaca membuat empat penyejuk ruangan berukuran besar tidak mampu mendinginkan pendapi. Sekarang pendapi gede hanya diberi gebyok di salah satu sisinya.

"Kalau dipotong-potong ya bisa, nanti merusak nilainya. Gebyok kalau tidak digunakan sebagai gebyok, ya tidak bisa. Ukuran yang beda juga tidak bisa," kata dia.

"Kalau lelang tidak bisa mencapai limit ya dilelangkan lagi. Habis itu ada negoisasi harga yang paling tinggi. Terakhir ini sudah negoisasi," sambung dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Budi Yulistiyanto menambahkan jika sampai pada lelang ke dua gebyok tersebut tetap gagal lelang, Budi akan meminta petunjuk langsung dari Wali Kota.

"Mudah-mudahan ada yang berminat. Tapi kalau nggak ada pasti banyak cara untuk memanfaatkannya," kata dia. (vin)

(wd)