Hard News

Harga Panen Beras di Boyolali Anjlok

Jateng & DIY

20 Februari 2018 15:00 WIB

(Ilustrasi)

BOYOLALI, solotrust.com - Tingginya harga beras di pasaran ternyata tidak sebanding dengan hasil panen padi petani. Harga padi hasil panen anjlok, selain karena kualitas padi yang menurun akibat curah hujan masih tinggi, anjloknya harga padi ditingkatan petani disebabkan stok yang melimpah.

Di sisi lain, harga beras di pasaran justru masih tinggi. Di Banyudono misalnya, 1 petak padi biasanya bisa laku Rp6 juta hingga Rp8 juta, namun kini hanya laku Rp4 juta hingga Rp5 juta.



Sementara itu menurut Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Perberasan Indonesia (Perpadi) Wilayah Boyolali Tulus Budiyanto, tingginya harga beras di pasaran disebabkan stok beras menipis. Sementara ditingkatan petani, stok padi melimpah.

“Karena yang kemarin kondisi di beberapa elemen masyarakat itu kosong (berasnya), mulai dari pedagang, penggilingan, petani-petani,” ungkapnya, Selasa (20/2/2018).

Untuk kembali menstabilkan harga, Tulus mengakui saat ini masih sulit. Pihaknya meminta Bulog untuk segera membeli hasil panen petani agar harga beras di pasaran bisa kembali stabil.

“Kalau seandainya ini Bulog tidak menyerap besar, pasti harga jatuh. Makanya ini sudah persiapan koordinasi dengan Bulog segera untuk membeli,” jelasnya. (art)

(way)