Hard News

Pandemi, Grebeg Keraton Kasultanan Yogyakarta Tidak Ada “Rebutan” Hasil Bumi

Global

13 Mei 2021 13:45 WIB

Grebeg Keraton Kasultanan Yogyakarta Diadakan Secara Internal.

YOGYAKARTA, solotrust.com- Kasultanan Yogyakarta pada perayaan Idul Fitri tahun ini tetap menggelar tradisi grebeg syawal dengan membagikan ubo rampe berupa hiasan rengginang, pada Kamis (13/5/2021). Karena masih dalam masa pandemi, upacara tradisi ini digelar dalam lingkup internal dan hanya diikuti para abdi dalem keratin. Total sebanyak 3000 abdi dalem keraton mengikuti kegiatan ritual budaya ini dengan protokol kesehatan.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan diantaranya memakai masker, puluhan abdi dalem ini secara bersama-sama memasuki regol Donokerto, kompleks keraton selanjutnya keluar membawa sejumlah ubo rampe berupa hiasan bebunga rengginang dalam rangkaian upacara tradisi grebeg syawal perayaan Idul Fitri 1442 Hijriyah.



Karena masih dalam masa pandemi covid-19, perayaan Grebeg Syawal Keraton kembali tidak digelar secara terbuka yang melibatkan banyak masyarakat untuk saling berebut hasil bumi dalam bentuk gunungan yang digelar masjid gedhe, namun hanya melibatkan internal keraton.

Perayaan upacara tradisi Grebeg Syawal Keraton ini merupakan kedua kalinya dalam masa pandemi covid-19. Wakil Penghageng Tepas Parentah Hageng Kraton Yogyakarta KPH Yudahadiningrat menuturkan, meski hanya diikuti internal lingkungan keraton, namun upacara ini tidak merubah makna simbol simbol sedekah raja.

“Sekarang upacara hanya dilakukan di dalam Cepuri Keraton.” Kata KPH Yudahadiningrat 

Dalam Grebeg Syawal ini keraton membagikan 3000 ubo rampe bebunga wujud rengginang yang hanya diperuntukkan bagi seluruh abdi dalem keraton. Selain itu ubo rampe renggingan grebeg juga dikirimkan ke kantor Pemda DIY dan Puro Pakualaman. (adam) 

()