Hard News

7 Titik Pos Pengamanan Siap Sekat Pemudik di Sragen

Jateng & DIY

7 Mei 2021 12:31 WIB

Ilustrasi pengawasan pemudik (Dok. solotrust.com)

SRAGEN, solotrust.com – Jelang Lebaran, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sragen Tatag Prabawanto terjun langsung melakukan pemantauan kesiapan Pos Pengamanan Lebaran 2021, Kamis (06/05/2021). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen telah menyiapkan tujuh pos pengamanan di sejumlah titik.

Pada pantauan tersebut, pos yang ditinjau meliputi pos penyekatan Jembatan Timbang Sambungmacan, Pos Pam Pilangsari, Pos Pam Alun-alun, Pos Pam Rest Area 519A dan 519B, serta Pos Pam exit tol Pungkruk.



Tatag Prabawanto mengungkapkan, sejauh ini belum ditemukan pemudik yang melakukan tes swab antigen dengan hasil positif. Selain di posko penyekatan dan rest area, tes swab antigen untuk pemudik juga dilakukan di puskesmas-puskesmas tiap daerah.

“Kami harus melakukan filter. Kalau memang yang bersangkutan pada saat melakukan filter terkonfimasi (positif Covid-19) kami akan langsung lakukan karantina di Technopark,” terangnya, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Tatag Prabawanto berharap tiap desa agar menyediakan fasilitas sebagai tempat isolasi bagi warga yang nekat mudik.

“Kami berharap di desa semua ada untuk isolasi, namun kalau desa belum siap bisa di kecamatan, kalau tidak bisa serahkan ke kabupaten,” harapnya.

Sementara itu, Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, dari data di lapangan masyarakat yang melintas di wilayah Sragen masih dalam satu aglomerasi dan belum ditemukan pemudik antarprovinsi hingga saat ini.

“Dari data masyarakat yang melintas memang banyak sekali warga yang dalam satu aglomerasi. Artinya dari masyarakat Klaten ke Sragen, masyarakat Sragen ke Klaten, Sukoharjo, dan sebagainya itu masih banyak. Sampai dengan saat ini belum ada yang kami putarbalikkan karena masih dalam satu wilayah,” terangnya.

AKBP Yuswanto Ardi juga mengapresiasi kesadaran masyarakat untuk melapor kepada aparat desa apabila terdapat keluarga dari luar kota yang pulang.

“Saya mendapatkan laporan dari teman-teman Babinkantibmas banyak sekali yang melaporkan ada keluarganya datang. Ini merupakan kesadaran yang sangat baik, mengingat memang risiko tertular Covid-19 itu sangat besar. Bisa menimbulkan fatalitas sehingga harus bisa tumbuh rasa kewaspadaan diri,” ujarnya.

(and_)