Hard News

Alasan Nadiem Makarim Tetap Usahakan Sekolah Tatap Muka

Nasional

5 Mei 2021 15:49 WIB

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makariem saat memberikan pidato usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (28/4). (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com - Meski pandemi virus corona belum usai, Menteri Pendidikan Kebudayaam Riset dan Teknologi (Mendikbud-ristek) Nadiem Makarim tetap berupaya untukmenggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

Nadiem berdasar bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti yang sudah satu tahun ini berlaku tidak efektif malah menjadi beban mental bagi para siswa.



"Sudah jelas bahwa sudah terlalu lama saat ini proses PJJ terjadi dan kita tidak bisa menunggu lagi dan mengorbankan pembelajaran dan kesehatan mental murid-murid kita," kata Nadiem dalam bincang-bincang daring bersama PDIP, Rabu (5/5).

Nadiem memaparkan selama ini banyak murid yang mengalami stres karena harus belajar daring. Dia menyebut anak-anak terbebani secara mental karena kondisi belajar mengajar tidak dinamis, tanpa bertemu teman, dan kebosanan selalu di dalam rumah.

Pemerintah telah mengizinkan pelaksanaan PTM sejak Januari 2021. Sebanyak 25 % sekolah di Indonesia telah menggelar PTM dengan protokol kesehatan ketat dan kapasitas kelas hanya 50 %.

Meski sekolah diwajibkan membuka opsi belajar tatap muka, namun keputusan tetap berada di tangan orang tua apakah mengizinkan anaknya belajar di sekolah atau tetap PJJ.

Dirinya menegaskan pemerintah tidak memaksa para orang tua murid mengirim anaknya untuk mengikuti PTM di sekolah.

"Jadi kemerdekaan ada di orang tua. Ada orang tua yang yakin dengan disiplin anaknya di sekolah, ada yang menilai kesehatan mental anaknya sudah rentan. Jadi keputusan ada di orang tua, tapi sekolah diwajibkan melakukan opsi tatap muka terbatas," pungkasnya.

()